INDOPOSCO.ID – Satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi momentum penting bagi arah baru kebijakan kepemudaan dan keolahragaan nasional.
Di bawah komando Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bergerak cepat melaksanakan delapan langkah strategis untuk mewujudkan visi besar Asta Cita dalam memperkuat sumber daya manusia, mengangkat prestasi olahraga hingga mempertegas peran pemuda Indonesia.
“Kemenpora harus bisa bekerja secara efisien dan efektif, mengayomi dan melayani, memastikan arah tujuan bisa tercapai,” ujar Erick di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Langkah pertama yang dilakukan adalah deregulasi besar-besaran terhadap 191 aturan lama menjadi hanya 20 Peraturan Menteri. Penyederhanaan ini bertujuan menciptakan tata kelola yang ramping dan fleksibel. “Salah satu terobosan adalah deregulasi. Ini untuk mempermudah kerja sama dengan stakeholder olahraga dan kepemudaan,” tegasnya.
Selanjutnya, Kemenpora fokus pada perbaikan tata kelola manajemen agar lebih transparan dan akuntabel. Reformasi ini menjadi bentuk nyata transformasi birokrasi sesuai arahan Presiden Prabowo.
Langkah ketiga adalah menjamin keberlanjutan pembinaan atlet muda. Salah satunya melalui Piala Presiden 2025 U-12 dan U-15 yang digelar di berbagai daerah. “Program seperti Piala Presiden akan terus dilaksanakan, bukan hanya sepak bola, tapi juga cabang-cabang olahraga lainnya,” kata Erick.
Lalu, Kemenpora juga mendorong pembangunan infrastruktur olahraga modern, termasuk Pusat Pelatihan Nasional Cibubur yang segera siap digunakan, serta revitalisasi Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang. “Kami mengevaluasi aset-aset agar bisa digunakan secara efektif ke depannya,” jelasnya.
Langkah berikutnya adalah peningkatan kesejahteraan atlet, salah satunya melalui rencana dana pensiun atlet sebagai penghargaan bagi para pejuang olahraga. “Kami sudah bertemu Menteri Keuangan untuk mengusulkan dana pensiun bagi atlet dan pelatih berprestasi,” ujar Erick.
Dalam bidang kepemudaan, Kemenpora fokus pada pembangunan karakter dan kepemimpinan anak muda usia 16–30 tahun melalui kegiatan seperti Pramuka, Palang Merah Remaja, dan event olahraga daerah. “Kita harus bisa menciptakan anak muda yang berani bermimpi, berkarya dan cinta Tanah Air, dan kita tanamkan ke mereka, nilai-nilai patriotik, gigih, tetapi juga empati,” tutur Erick.
Tak kalah penting, Erick menekankan penyusunan roadmap olahraga nasional jangka panjang hingga 2045. “Jangan masing-masing Menpora punya roadmap sendiri-sendiri. Kita harus sepakat roadmap ke depan sampai 2045 seperti apa,” tuturnya.
Langkah pamungkas adalah penguatan industri olahraga dan sport tourism. Dengan hadirnya Deputi Pengembangan Industri Olahraga, Kemenpora menegaskan perannya sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru. “Tahun ini kami didorong Bapak Presiden untuk menjadi bagian pertumbuhan ekonomi. Karena hari ini di Kemenpora ada sport tourism,” tambahnya.
Dengan delapan langkah strategis ini, Kemenpora berkomitmen mencetak generasi muda yang patriotik, gigih, berempati, dan menjadikan olahraga sebagai cermin kedigdayaan bangsa Indonesia di mata dunia. (her)