INDOPOSCO.ID – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Fraksi PDI-Perjuangan, Putra Nababan, menekankan pentingnya generasi kelahiran tahun 1960–1980 untuk menjadi role model dalam implementasi Pancasila. Menurutnya, jangan sampai generasi tersebut justru ditinggalkan dalam pembahasan program pembinaan ideologi Pancasila.
Hal itu disampaikan Putra dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Baleg DPR RI dengan Ahmad Basarah, Alvara Institute, dan Kepala BKD Setjen DPR RI terkait Rancangan Undang-Undang Pembinaan Ideologi Pancasila (RUU PIP) di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta.
“Saya justru ingin menggarisbawahi konteks way of life. Menurut saya, kelahiran tahun 60-an dan 80-an seharusnya menjadi role model bagi generasi Gen Z yang berusia 17 sampai 26 tahun,” ujar Putra, Kamis (18/9/2025).
Putra mencontohkan bagaimana nilai Pancasila dapat diturunkan melalui keteladanan dalam keluarga dan lingkungan terdekat, bukan semata dari media sosial.
“Misalnya, di rumah ada anak yang kebetulan tidak berpuasa, tetapi di bulan Ramadan justru menyiapkan acara buka puasa bersama, menyiapkan makanan, tempat solat, tempat wudhu, dan sebagainya. Itu turunnya dari mana? Belum tentu dari Instagram. Bisa jadi justru dari kakek-neneknya, dari orang tuanya, dari lingkungan terdekat,” jelasnya.
Putra juga mempertanyakan apakah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memiliki program khusus yang ditujukan untuk generasi 60-80.
“Pertanyaan saya, apakah ada program untuk angkatan kita? Atau kita dianggap sudah masa lalu? Sudah lewat? Atau memang ada program khusus bagi kita, yang anaknya masih kuliah atau SD, bahkan belum punya cucu? Padahal seharusnya ketika anak pertama kali bangun, yang mereka lihat adalah kita. Saat kesulitan, yang mereka cari juga kita,” tuturnya.
Ia menegaskan tidak setuju apabila generasi tersebut diabaikan dalam upaya pembinaan ideologi Pancasila. “Jangan sampai generasi seperti kita ini ditinggalkan dalam ke-Pancasila-an, seolah-olah sudah seperti dinosaurus, bukan target lagi. Mohon maaf, saya tidak setuju. Saya tidak setuju,” tegas Putra.
Di akhir, berharap adanya program pembinaan khusus yang menyasar generasi 60–80. Sebab menurutnya, kelompok ini masih memiliki harapan untuk menjadi teladan dalam kehidupan ber-Pancasila. (dil)








