• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Kritik Data Kemiskinan BPS, Celios: Hanya untuk Kepentingan Pencitraan

Sumber Ginting by Sumber Ginting
Minggu, 27 Juli 2025 - 06:30
in Nasional
Pemukiman padat penduduk sebagai cerminan kemiskinan di perkotaan. Foto: Dok. Setkab

Pemukiman padat penduduk sebagai cerminan kemiskinan di perkotaan. Foto: Dok. Setkab

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Lembaga penelitian yang fokus pada isu ekonomi dan hukum, Center of Economic and Law Studies (Celios) mengkritik, data kemiskinan versi Badan Pusat Statistik (BPS). Sebab, angka yang dimunculkan tidak sesuai dengan realitas di lapangan.

BPS menyampaikan, jumlah penduduk miskin ekstrem pada Maret 2025 sebanyak 2,38 juta orang atau turun sebanyak 0,40 juta orang dibandingkan September 2024. Jumlah penduduk masuk kategori miskin ekstrem telah turun 1,18 juta orang bila membandingkan dengan Maret tahun lalu.

Penurunannya hanya 0,1 persen, maka menunjukkan bahwa kemampuan pemerintah menurunkan angka kemiskinan semakin berkurang. Banyak masyarakat keluar dari garis kemiskinan, sebaliknya dalam waktu bersamaan, jumlah orang jatuh miskin kembali atau menjadi miskin baru cukup tinggi.

“Saat ini pemerintah hanya memilih data-data yang positif, dengan landasan metodologi yang lemah dan pada saat yang sama mengabaikan indikator penting lainnya,” kata Direktur Kebijakan Publik Celios Media Wahyudi Askar saat dikonfirmasi melalui gawai, Jakarta, Sabtu (26/7/2025).

BPS sudah hampir 5 dekade menggunakan pendekatan pengukuran kemiskinan dengan berbasiskan pengeluaran serta variabel, yang tidak banyak berubah dan tidak lagi sesuai dengan realitas ekonomi.

Berdasarkan laporan terbaru World Bank, sekitar 68,2 persen penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan internasional, atau setara dengan 194,4 juta jiwa. Angka itu sangat berbeda dengan data BPS, yang mencatat hanya 8,57 persen atau 24,06 juta orang dikategorikan miskin.

Meski metodologi kedua pihak berbeda, disparitas sebesar delapan kali lipat itu menunjukkan, bahwa terdapat masalah dalam cara mendefinisikan kemiskinan.

“Kita lebih baik menggunakan data dengan benar untuk melihat fakta yang ada, ketimbang memoles data hanya untuk kepentingan pencitraan,” kritik Media.

“Yang ujung-ujungnya malah membingungkan perencanaan kebijakan kedepannya. Kemiskinan bukan aib, tapi masalah sosial yang harus diselesaikan,” tambahnya.

Pengukuran data kemiskinan BPS dianggap tidak relevan, terlebih diperburuk sistem pendataan yang mensyaratkan penerima bansos harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Jika garis kemiskinan terlalu rendah, maka otomatis banyak masyarakat rentan yang tidak terjaring ke dalam kategori masyarakat miskin sesuai data DTKS dan akhirnya tidak menerima bantuan sosial apa pun,” imbuh Media. (dan)

Tags: BPSCeliosData KemiskinankemiskinanPencitraan
Previous Post

Jokowi Angkat Bicara soal Tuduhan Ijazah Palsu Saat Hadiri Reuni di UGM

Next Post

Dugaan Beras Oplosan di Station Tjipinang Jaya, Pemprov Jakarta Hormati Proses Hukum

Related Posts

sr
Nasional

Sinergi Dua Kementerian Diuji, Efektifitas Bekali Pekerja dari Program Sekolah Rakyat dan Kelas Migran

Selasa, 4 November 2025 - 09:29
jonan
Nasional

Bertemu Prabowo, Jonan Mengaku Siap Mengabdi jika Diminta

Selasa, 4 November 2025 - 07:21
gedung-kpk
Nasional

KPK Masih Hitung Kerugian Negara akibat Korupsi Pengadaan Minyak Mentah

Selasa, 4 November 2025 - 05:18
AHY
Nasional

AHY Pastikan Prabowo Pikirkan Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh

Selasa, 4 November 2025 - 04:17
logo-kemenlu
Nasional

Kemenlu Mencatat 359 WNI Masih Tertahan di Kamp Pengungsian Suriah

Selasa, 4 November 2025 - 01:14
gede-pangrango
Nasional

Gunung Gede Pangrango Belum Dibuka, Para Pendaki Diminta Bersabar

Selasa, 4 November 2025 - 00:13
Next Post
Dugaan Beras Oplosan di Station Tjipinang Jaya, Pemprov Jakarta Hormati Proses Hukum

Dugaan Beras Oplosan di Station Tjipinang Jaya, Pemprov Jakarta Hormati Proses Hukum

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-01 at 08.26.51 (1)

    Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    968 shares
    Share 387 Tweet 242
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    671 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Presiden Prabowo Pulang Lebih Cepat dari KTT ASEAN karena Hal Mendesak

    664 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Ampas Teh

    727 shares
    Share 291 Tweet 182
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    655 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.