• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Beberapa Negara Alami Krisis Fertilitas, Indonesia Kategori Waspada

Redaksi Editor Redaksi
Jumat, 4 Juli 2025 - 13:05
in Nasional
Dr.-Bonivasius-Prasetya-Ichtiarto

Deputi Pengendalian Kependudukan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN), Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng (kiri). Foto: istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Beberapa negara mengalami krisis fertilitas seperti Singapura, Thailand, Jepang. Faktor penyebabnya bermacam-macam, mulai dari faktor ekonomi, jaminan pendidikan dan jaminan pekerjaan dimasa depan. Hal itu tergambar dalam laporan Situasi Kependudukan Dunia (SWP) 2025.

“Beberapa negara tetangga kita memang sudah alami krisis fertilitas. Akan tetapi Indonesia belum, kalau tidak kita waspadai maka arahnya akan kesana (krisis fertilitas),” jelas Deputi Pengendalian Kependudukan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN), Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng, Kamis (3/7/2025).

BacaJuga:

Bidik Tahta Ekonomi Syariah Global, BI–Forjukafi Satukan Langkah Perkuat Literasi

Ekoteologi hingga Kerukunan, Kemenag Tegaskan Komitmen Baru melalui Tiga Buku Strategis

Pakar: Penugasan Anggota Polri di Luar Institusi Tetap Sah Sepanjang Sesuai UU ASN

Fertilitas merupakan kemampuan alamiah untuk mengalami kehamilan. Akan tetapi banyak faktor membuat kehamilan alami menjadi krisis, selain jambatan utama ekonomi, perumahan dan pekerjaan yang tidak stabil, faktor trauma bagi perempuan juga menjadi hal yang perlu diatasi.

“Orang tidak bisa membuat pilihan sesuai yang mereka inginkan. Dari berbagai faktor temuan dilapangan, pemerintah Indonesia sudah inline dengan program UNFPA (United Nations Population Fund) untuk memiliki anak sehat harus jaga keseimbangan.

Terlalu banyak gak bagus terlalu sedikit juga tidak bagus,” ujarnya.

Lebih lanjut Bonivasius mengatakan peta jalan program kementerian atau yang familiar di Indonesia dengan nama BKKBN tiap tahun dievaluasi bersama kementerian dalam negeri.

“Antar-kementerian lakukan rapat, untuk mengantisipasi faktor penyebab harus kita waspadai. Ada 30 indikator untuk rencana aksi yang dibuat oleh kepala daerah dan dimonitor tiap tahunnya,” urainya.

Sementara itu, Verania Andria Wakil Kepala UNFPA Indonesia mengatakan dari hasil riset yang dilalukan, pihaknya menggambarkan negara-negara memiliki perbandingan yang siknifikan.

Misalnya pada 14.000 responden di 14 negara, termasuk Indonesia, 50% perempuan Indonesia ingin punya ≥2 anak, 17% merasa tidak akan punya anak sebanyak yang diharapkan, dan 40% orang Indonesia usia >50 tidak mencapai jumlah anak yang mereka inginkan.

Alasan utama, biaya hidup tinggi, ketidakamanan kerja, biaya perumahan, 60% orang Indonesia pernah mengalami pembatasan hak reproduksi. Hal yang membutuhkan solusi harapan punya anak vs realita biaya hidup itu menjadi isu menarik tersendiri, dan kehamilan tidak direncanakan dan keinginan yang tak bisa diwujudkan.

“Persoalan di Indonesia dengan negara lain berbeda. Di Indonesia pun demikian, di satu daerah dengan daerah lain pun tidak selalu sama untuk pandangan memiliki dan merencanakan untuk masalah memiliki anak,” katanya.

Verania menggambarkan generasi muda yang ragu punya anak di tengah ketidakpastian masa depan dan ketakutan akan krisis iklim & politik.

“Jadi krisis fertilitas bukan karena orang enggan punya anak, tapi karena dunia belum siap menopang keinginan mereka,” tutupnya. (ney)

Tags: Kemendukbangga/BKKBNKrisis Fertilitasprogram UNFPASituasi Kependudukan Dunia 2025
Berita Sebelumnya

Soyalympic Door of Future 2025, Morinaga Soya Buktikan Anak Sensitif Susu Sapi Bisa Sehat dan Percaya Diri

Berita Berikutnya

Heboh Soal Istri Menteri UMKM, Akademisi: Harus Ditindak Apalagi Presiden Tekankan Efisiensi

Berita Terkait.

bidik
Nasional

Bidik Tahta Ekonomi Syariah Global, BI–Forjukafi Satukan Langkah Perkuat Literasi

Jumat, 14 November 2025 - 21:41
Ekoteologi hingga Kerukunan, Kemenag Tegaskan Komitmen Baru melalui Tiga Buku Strategis
Nasional

Ekoteologi hingga Kerukunan, Kemenag Tegaskan Komitmen Baru melalui Tiga Buku Strategis

Jumat, 14 November 2025 - 20:32
Polri
Nasional

Pakar: Penugasan Anggota Polri di Luar Institusi Tetap Sah Sepanjang Sesuai UU ASN

Jumat, 14 November 2025 - 20:22
bawaslu
Nasional

Antisipasi AI dalam Pemilu 2029, Ini Kata Bawaslu, KPU dan DPR

Jumat, 14 November 2025 - 20:12
bowo
Nasional

Raja Abdullah II Disambut Meriah dalam Upacara Kenegaraan di Istana Merdeka

Jumat, 14 November 2025 - 20:02
menkop
Nasional

Percepat Pembangunan Fisik Kopdes Merah Putih, Menkop dan Apdesi Teken MoU Keterlibatan Aktif dan Sinkronisasi Data

Jumat, 14 November 2025 - 18:46
Berita Berikutnya
Agustina-H

Heboh Soal Istri Menteri UMKM, Akademisi: Harus Ditindak Apalagi Presiden Tekankan Efisiensi

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    3915 shares
    Share 1566 Tweet 979
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2760 shares
    Share 1104 Tweet 690
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    673 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.