• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Gaya Hidup

Dari “Ne Zha 2” hingga “Jumbo”, Kilau Film Animasi Asia Kian Bersinar

Juni Armanto by Juni Armanto
Sabtu, 28 Juni 2025 - 21:00
in Gaya Hidup
Ne-Zha-2

Penonton berbaris untuk menghadiri pemutaran perdana film fantasi China "Ne Zha 2" di IMAX Sydney di Sydney, Australia (11/2/2025). Antara/Xinhua/Ma Ping/aa.

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Selama ini, industri film animasi dunia didominasi oleh studio besar dari Amerika Serikat dan Jepang. Namun, beberapa tahun terakhir, negara-negara Asia lainnya mulai menunjukkan kemajuan signifikan di ranah animasi. Contohnya adalah dua film yang menunjukkan kebangkitan tersebut, yaitu “Ne Zha 2” dari China dan “Jumbo” dari Indonesia. Dengan mengusung cerita lokal dan teknologi animasi mutakhir, kedua film ini memperlihatkan bahwa Asia memiliki kisah yang sama menariknya.

Setelah keberhasilan luar biasa “Ne Zha” (2019), yang menjadi film animasi China dengan pendapatan tertinggi, sekuelnya, “Ne Zha 2”, hadir dengan harapan besar.

Disutradarai oleh Yang Yu, yang juga dikenal dengan nama Jiao Zi, film fantasi epik ini menyelami kembali mitologi China dengan mengikuti perjalanan Ne Zha dan sekutunya Ao Bing saat berusaha memperbaiki wujud mereka setelah peristiwa di film pertama. Dengan bantuan sosok abadi Taiyi Zhenren, mereka menjalani petualangan yang penuh pencarian jati diri, takdir, dan perlawanan.

Dengan kualitas animasi yang semakin canggih serta alur cerita yang lebih rumit, “Ne Zha 2” membuktikan bahwa animasi China tidak hanya sekadar mengejar ketertinggalan, tetapi sudah siap bersaing di panggung dunia. Visual yang menawan, koreografi pertarungan yang memukau, dan kedalaman karakter menjadi kekuatan utama film ini.

Menurut Jiao Zi, film ini sangat berakar pada budaya tradisional China. “Karya-karya dalam ‘Ne Zha 2’ sangat dipengaruhi oleh budaya asli negeri asalnya. Tim produksi menggali esensi dari banyak tradisi China,” ujarnya seperti dikutip Antara News pada 24 Februari 2025.

“Ne Zha 2” sukses besar dengan pendapatan lebih dari 2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.484). Film ini pun mengalahkan rekor film animasi Pixar, “Inside Out 2”, sebagai film animasi terlaris sepanjang masa.

Di Indonesia, film “Jumbo” yang diproduksi oleh Visinema Pictures juga menarik perhatian publik. Menonjolkan kualitas teknis tinggi, “Jumbo” merupakan langkah maju yang signifikan untuk industri animasi nasional.

Film ini bercerita tentang petualangan seorang anak laki-laki bernama Don dalam mengejar mimpinya. “Jumbo,” yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy dan dirilis pada 31 Maret 2025, berhasil menarik lebih dari 10 juta penonton selama 60 hari penayangan di bioskop. Ini menjadikannya film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak dan film animasi Asia Tenggara tersukses sepanjang masa.

Meski masih dalam tahap perkembangan infrastruktur dan ekosistem, “Jumbo” menunjukkan potensi besar Indonesia dalam bidang animasi. Film ini bukan sekadar hiburan anak-anak, melainkan simbol dari impian besar para animator muda di tanah air.

Kedua film ini merupakan bagian dari tren kebangkitan film animasi Asia. Negara-negara seperti Korea Selatan dan Malaysia juga mulai menunjukkan geliat lewat berbagai proyek animasi yang mengangkat identitas budaya masing-masing. Film animasi Malaysia, “Ejen Ali The Movie 2,” yang serialnya cukup populer, dirilis Mei lalu. Pada bulan yang sama, animasi Korea Selatan berjudul “Lost in Starlight” dirilis di Netflix, menjadi film animasi Korea pertama yang tayang di platform tersebut.

Fenomena ini didorong oleh kemajuan teknologi digital, dukungan pemerintah, serta tumbuhnya apresiasi pasar domestik terhadap karya lokal. Para pembuat animasi Asia kini percaya bahwa kekuatan sejati berasal dari cerita yang lahir di tanah mereka sendiri, bukan meniru Barat.

Dengan “Ne Zha 2” dan “Jumbo,” kita menyaksikan dua wajah Asia yang berbeda, namun sama-sama bersemangat membawa kisah lokal ke panggung dunia dengan penuh kebanggaan seperti dilansir Xinhua melalui Antara.

Ini bukan hanya soal animasi, melainkan tentang identitas, kreativitas, dan keberanian mendefinisikan ulang posisi Asia di industri hiburan global. Masa depan animasi Asia terlihat sangat cerah, dan jika tren ini terus berlanjut, dekade mendatang mungkin menjadi era kejayaan animasi Asia secara internasional. (aro)

Tags: animasifilmjumbo
Previous Post

Iran Tuduh Pengawas Nuklir PBB Khianati Tugasnya

Next Post

Insiden Lagi, Pendaki Asal Malaysia Terpeleset di Gunung Rinjani

Related Posts

Bridgestone Tambah Jaringan di Timur Indonesia, TOMO Autoprima Care Paniki Dua Resmi Hadir di Manado
Gaya Hidup

Bridgestone Tambah Jaringan di Timur Indonesia, TOMO Autoprima Care Paniki Dua Resmi Hadir di Manado

Kamis, 6 November 2025 - 15:25
WhatsApp Image 2025-11-06 at 08.45.27
Gaya Hidup

Gandeng NVIDIA, Hyundai Bangun Pabrik AI Raksasa di Korea Selatan

Kamis, 6 November 2025 - 09:29
WhatsApp Image 2025-11-06 at 08.05.21
Gaya Hidup

Chery TIGGO 9 CSH AWD Resmi Debut di GIIAS Makassar 2025: SUV Super Hybrid dengan Jarak Tempuh 1.400 Km

Kamis, 6 November 2025 - 09:12
WhatsApp Image 2025-11-06 at 07.55.26
Gaya Hidup

Curi Perhatian di GIIAS Makassar 2025, Mitsubishi Destinator Raup 11.000 Pemesanan

Kamis, 6 November 2025 - 08:51
WhatsApp Image 2025-11-05 at 15.57.52
Gaya Hidup

Lee Je Hoon, Kim Eui Sung, Pyo Ye Jin CS Siap Menempuh Jalan Balas Dendam di Poster “Taxi Driver 3”

Rabu, 5 November 2025 - 23:23
birdland
Gaya Hidup

Rayakan HUT ke-3, Jakarta Bird Land Ancol Gelar Kegiatan Edukasi Bersama Kawan Burung

Rabu, 5 November 2025 - 21:35
Next Post
Pendaki

Insiden Lagi, Pendaki Asal Malaysia Terpeleset di Gunung Rinjani

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-01 at 08.26.51 (1)

    Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    969 shares
    Share 388 Tweet 242
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    681 shares
    Share 272 Tweet 170
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    673 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    663 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.