• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Terkait Protes Penulisan Sejarah Versi Kemenbud, Begini Penjelasan Fadli Zon

Redaksi by Redaksi
Rabu, 18 Juni 2025 - 07:01
in Nasional
Menbud-RI

Menteri Kebudayaan Fadli Zon (ANTARA)

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan pentingnya keberanian untuk melihat sejarah secara jernih dan tetap dengan empati serta tidak menanggalkan akal sehat.

“Setiap luka sejarah harus kita hormati. Tapi, sejarah bukan hanya tentang emosi, ia juga tentang kejujuran pada data dan fakta,” kata Fadli Zon seperti dikutip Antara, Selasa (17/6/2025).

Menanggapi kritik atas istilah “massal” pada tragedi Mei 1998, dia mengatakan tidak menyangkal kekerasan seksual yang terjadi, namun, ingin mengajak semua pihak berhati-hati agar narasi sejarah tidak jatuh pada simplifikasi yang justru menyulitkan pencarian keadilan sejati.

“Ini bukan soal menyangkal korban. Ini soal menghindari penyimpulan yang terlalu cepat, yang justru bisa membuat luka makin dalam dan kebenaran makin kabur,” ujar Fadli Zon.

Kata “massal” bisa bermakna luas dan memerlukan bukti yang teruji secara akademik maupun legal. Dia mengutip laporan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) tahun 1998, yang memang mencatat adanya kekerasan seksual, namun, belum menyebut pola sistematis yang mengarah pada kategori “massal” secara hukum internasional.

Fadli Zon menegaskan dia tak pernah menihilkan penderitaan para korban dan menyatakan dukungan penuh kepada penguatan institusi seperti Komnas Perempuan dan mekanisme keadilan transisional.

“Empati tidak harus emosional. Empati juga berarti memastikan bahwa setiap peristiwa dipahami dalam proporsinya yang benar, agar keadilan bisa ditegakkan tanpa keraguan,” kata dia.

Fadli Zon menyatakan bahwa tugas negara adalah menghormati korban dan memastikan bahwa sejarah ditulis dengan bertanggung jawab, bukan berdasarkan tekanan atau sensasi. Dia juga mengajak publik memberi ruang bagi para sejarawan, akademisi, dan lembaga resmi untuk menyusun narasi dengan penuh tanggung jawab.

Dia juga menambahkan polemik itu bisa menjadi momentum untuk bersama-sama menolak lupa dan manipulasi, bukan untuk saling menyerang, agar tidak ada luka penyintas yang dikaburkan dan membuat fakta sejarah dengan asumsi yang belum tuntas.

“Sejarah yang adil adalah yang bisa menampung air mata, tapi juga bisa menyaring dusta,” pungkas Fadli Zon.

Sejarah adalah, kata Fadli Zon, bagaimana kita sebagai bangsa menulisnya dengan kepala dingin, hati terbuka dan kaki yang berpijak pada fakta.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno dalam siaran yang sama menyatakan Menbud Fadli Zon tidak membantah peristiwa tersebut, namun, mempertanyakan penggunaan istilah “massal”, yang secara akademik diperdebatkan. (wib)

Tags: Fadli ZonMenteri Kebudayaansejarah
Previous Post

Tijjani Reijnders Nyatakan Sudah Sepantasnya City Menangkan Banyak Trofi

Next Post

Bukan Rapat

Related Posts

yusril
Nasional

Yusril: Belum Bahas Permintaan Orang Tua Reynhard Sinaga

Selasa, 11 November 2025 - 07:07
muzani
Nasional

Ketua MPR Sebut Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto Tradisi yang Baik

Selasa, 11 November 2025 - 06:06
gani
Nasional

Pertemuan Presiden Prabowo dengan ITUC Bahas Kesejahteraan Buruh

Selasa, 11 November 2025 - 03:03
brin
Nasional

BRIN Ingin Percepat Pengembangan Science Techno Park di Daerah

Selasa, 11 November 2025 - 02:20
Wawancara Hasil Riset Mhasiswa.
Nasional

Polri dan ITUC Perkuat Sinergisitas Perlindungan Buruh di Indonesia

Selasa, 11 November 2025 - 00:30
harto
Nasional

Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Sesepuh Pondok Buntet Pesantren Cirebon Bilang Begini

Senin, 10 November 2025 - 20:02
Next Post
disway

Bukan Rapat

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    754 shares
    Share 302 Tweet 189
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    705 shares
    Share 282 Tweet 176
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.