• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Rupiah Menguat di Tengah Kekhawatiran Pelambatan Ekonomi di AS

Laurens Dami Editor Laurens Dami
Rabu, 5 Maret 2025 - 18:08
in Ekonomi
rupiah

Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (17/1/2025). Foto: Antara

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi di Amerika Serikat (AS) memberikan penguatan terhadap nilai tukar (kurs) emerging markets, termasuk rupiah.

“Indeks dolar AS melemah ke kisaran 105,6, level yang belum pernah disentuh sejak awal Desember 2024. Tekanan terhadap dolar AS ini disebabkan oleh tarif impor baru untuk Kanada, Meksiko, dan China sudah berlaku yang menimbulkan kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi di AS,” ucapnya seperti dilansir Antara, di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

BacaJuga:

Indonesia Economic Outlook 2026: Investasi, Pariwisata, dan MICE Mesin Baru Ekonomi Nasional

Konsisten Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Raih Penghargaan Anugerah Penggerak Sektor Keuangan atas Inisiatif Holding Ultra Mikro

Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2025: Ekspansi Berlanjut, Optimisme Pelaku Usaha Semakin Meningkat

Pada Senin (3/3/2025), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa tarif impor produk dari Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada Selasa (4/3/2025) waktu setempat. Perintah eksekutif terkait tarif 25 persen untuk produk yang diimpor dari Kanada dan Meksiko tersebut sebenarnya sudah ditandatangani pada 1 Februari lalu.

Kemudian, pemerintah Kanada dan Meksiko berjanji akan meningkatkan upaya mereka mengurangi lalu lintas narkotika di perbatasan, sehingga Trump setuju menangguhkan implementasi tarif tersebut selama sebulan. Namun, pekan lalu, Trump menyatakan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan pemberlakuan tarif.

AS juga memberikan impor barang China sebanyak 10 persen karena karena masih beredarnya fentanil di Negeri Paman Sam. Dengan tambahan tarif tersebut, maka total tarif yang akan dikenakan ke barang-barang asal China menjadi 20 persen setelah pada awal Februari pemerintahan Trump sudah mengenakan tarif impor 10 persen.

Meskipun efek implementasi tarif baru itu menekan dolar AS, lanjutnya, bukan berarti nilai tukar emerging markets akan leluasa menguat terhadap mata uang acuan dunia tersebut.

“Nilai tukar emerging markets masih berpeluang melemah terhadap dolar AS karena status aset di emerging markets yang adalah aset berisiko. Kenaikan tarif ini bisa menimbulkan perang dagang yang artinya bisa menyusutkan transaksi perdagangan global, sehingga bisa mengganggu perekonomian negara-negara emerging markets,” ungkap Aris.

Dengan demikian, potensi kurs rupiah melemah terhadap dolar AS yaitu Rp16.500 per dolar AS dengan potensi support sekitar Rp16.400 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu di Jakarta menguat 14 poin atau 0,09 persen menjadi Rp16.431 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.445 per dolar AS. (dam)

Tags: ASekonomirupiah
Berita Sebelumnya

Puasa Aman bagi Penderita Hipertensi: Tips dan Panduan yang Perlu Dijalani

Berita Berikutnya

Setujui Naturalisasi Tiga Pemain, Komisi X Minta Perkembangan Pemain Lokal Tetap Diperhatikan

Berita Terkait.

IMG-20251203-WA002
Ekonomi

Indonesia Economic Outlook 2026: Investasi, Pariwisata, dan MICE Mesin Baru Ekonomi Nasional

Rabu, 3 Desember 2025 - 20:36
BRI2
Ekonomi

Konsisten Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Raih Penghargaan Anugerah Penggerak Sektor Keuangan atas Inisiatif Holding Ultra Mikro

Rabu, 3 Desember 2025 - 17:39
BRI
Ekonomi

Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2025: Ekspansi Berlanjut, Optimisme Pelaku Usaha Semakin Meningkat

Rabu, 3 Desember 2025 - 16:54
lpdb
Ekonomi

LPDB Koperasi Luncurkan Aplikasi BEST, Jamin Seleksi Mitra Perbankan Lebih Transparan

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:19
pegadaian
Ekonomi

Sinergi untuk Negeri: Pegadaian Bersama dengan 3 Institusi Pasar Modal Terkemuka Siapkan ETF Emas Pertama di Indonesia

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:08
manufaktur
Ekonomi

Manufacturing Indonesia Series 2025 Dimulai, Arah Baru Teknologi Industri Nasional

Rabu, 3 Desember 2025 - 12:55
Berita Berikutnya
Naturalisasi

Setujui Naturalisasi Tiga Pemain, Komisi X Minta Perkembangan Pemain Lokal Tetap Diperhatikan

BERITA POPULER

  • hujan

    Hujan dan Banjir Kader KB Asahan Tetap Antar MBG 3B

    811 shares
    Share 324 Tweet 203
  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, Jakarta Siagakan Personel dan Peralatan

    745 shares
    Share 298 Tweet 186
  • Epy Kusnandar Meninggal, Cecep hingga Ujang Preman Pensiun Beri Doa dan Penghormatan

    683 shares
    Share 273 Tweet 171
  • Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    795 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Wamenbud: Budaya Itu Hal Mendasar, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah Turunannya

    659 shares
    Share 264 Tweet 165
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.