• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Skandal eFishery, Pakar: Bisa Kembali Normal dengan Model Bisnis Transparan

Laurens Dami by Laurens Dami
Kamis, 27 Februari 2025 - 20:50
in Ekonomi
Nelayan

Ilustrasi nelayan. Foto: Dokumen INDOPOSCO

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pakar Perikanan dari Universitas Padjadjaran Prof Yudi Nurul Ihsan menyebut eFishery sebagai pelopor dalam digitalisasi perikanan. Keberadaan eFishery, menurut dia, membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani.

Namun, lanjut dia, tantangan dalam manajemen keuangan menjadi pelajaran penting bagi startup di sektor agritech. Menurutnya, eFishery memiliki peluang untuk kembali dengan model bisnis yang lebih transparan dan akuntabel.

“Jika evaluasi menyeluruh dilakukan dan kepercayaan petani serta investor dapat dipulihkan, eFishery masih bisa menjadi pemain utama di industri akuakultur,” ujar Yudi dalam keterangan, Kamis (27/2/2025).

Sementara itu, Pengamat Ekonomi dan Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University, Ali Riza Fahlevi menilai bahwa kasus fraud ini tidak bisa hanya dilihat sebagai kesalahan manajemen semata, tetapi merupakan persoalan multi pihak yang mencerminkan celah dalam pengawasan dan tata kelola investasi di sektor start-up.

“Skandal akuntansi seperti ini hampir mustahil hanya melibatkan manajemen. Jika kita melihat skandal keuangan besar dunia, seperti kasus Enron 2002 yang melibatkan firma akuntansi Arthur Andersen, kejadian ini menunjukkan bahwa fraud bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga kantor akuntan publik, bursa, dan konsultan,” jelas Ali.

“Investor tentunya melakukan due diligence sebelum menanamkan modal, apalagi dengan nilai investasi yang fantastis. Jadi, mustahil jika skandal ini hanya melibatkan manajemen tanpa keterlibatan atau setidaknya kelalaian dari pihak lain yang memiliki peran dalam tata kelola perusahaan,” lanjut Ali.

Ali menekankan, bahwa start-up di Indonesia, meskipun menjanjikan, sering kali menghadapi kendala besar dalam pendanaan dan kontrol operasional. “Di berbagai negara, 80 persen start-up gagal. Di Indonesia, angka kegagalannya bahkan bisa mencapai 90 persen, karena kesulitan dalam pendanaan dan lemahnya kontrol dari berbagai pihak,” ujarnya.

Menurutnya, peran kontrol tidak hanya berada di tangan investor tetapi juga perlu mendapat dukungan dari pemerintah. Ia menilai perlu adanya badan atau regulasi yang mengawasi pertumbuhan start-up secara berkelanjutan, tidak hanya memberikan dukungan di tahap awal tetapi juga mengawal perkembangan bisnisnya dalam jangka panjang.

“Pemerintah bisa ikut berperan melalui kementerian terkait, seperti Kementerian Investasi dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, khususnya dalam kasus eFishery. Bahkan, bisa dipertimbangkan pembentukan badan otonom yang mengawal start-up agar tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang,” tambahnya.

Ali menekankan, bahwa standar akuntansi yang baik dan transparansi dalam laporan keuangan harus dijaga. “Jika kita abai pada prinsip keterbukaan, maka perusahaan bisa kehilangan kepercayaan investor dan berujung pada kehancuran,” kata Ali.

Ia menegaskan bahwa setiap start-up, terlepas dari seberapa inovatif idenya, tetap membutuhkan pengawalan dan kontrol yang kuat. Selain pendanaan, start-up juga harus didampingi oleh pakar di bidangnya agar tetap berada pada jalur yang benar.

Dengan evaluasi yang tepat dan restrukturisasi yang lebih baik, eFishery memiliki peluang untuk bangkit kembali dan terus memberikan manfaat bagi sektor perikanan Indonesia.

Sebelumnya, kasus dugaan fraud yang menimpa eFishery telah membawa dampak luas, terutama bagi para karyawan, petani budidaya ikan, dan pelajaran mendalam dalam dunia akademik. Meski dihantam skandal yang menyebabkan penghentian operasional sejak Desember 2024, banyak pihak yang tetap melihat eFishery sebagai inovasi penting dalam transformasi industri akuakultur di Indonesia.

Terlepas dari laporan keuangan eksternal, jika ditelisik lebih dalam dari laporan FTI yg beredar, pencapaian bisnis eFishery sebenarnya bisa dikatakan cukup impresif. Per tahun, eFishery sempat mendapatkan tambahan revenue Rp2 triliun (50 persen growth) di 2023, skala ini salah satu yang terbesar dalam dunia perikanan.

Profitability-nya pun, meskipun mencatat net loss, tapi jauh lebih kecil dibandingkan perusahaan teknologi lain yang pada saat IPO masih mencatatkan kerugian lebih dari Rp1 triliun, bahkan ada yang hingga Rp3 triliun per tahun. Sedangkan eFishery di tahun terakhirnya bisa menumbuhkan profitabilitas hingga 42 persen. Secara bisnis, harusnya sangat bisa dilanjutkan. (nas)

Tags: Digitalisasi PerikananeFisherynelayanPetani
Previous Post

APDESI: 20 Persen DD untuk Ketahanan Pangan di Desa

Next Post

Puluhan Bangunan Liar di Akses Tol Karawang Timur Ditertibkan

Related Posts

beras
Ekonomi

Produksi Beras 2025 Pecahkan Rekor, Indonesia Mantap Tanpa Impor

Senin, 10 November 2025 - 21:11
telkom
Ekonomi

Telkom Catat Rebound Kuat di Bisnis Seluler, Laba Diproyeksi Tembus Rp20,88 Triliun pada 2025

Senin, 10 November 2025 - 20:12
WhatsApp Image 2025-11-10 at 18.48.51
Ekonomi

70 Persen PMI Konsumtif, Mukhtarudin Ingatkan Bahaya ‘Gagah-gagahan’ di Perantauan

Senin, 10 November 2025 - 18:54
WhatsApp Image 2025-11-10 at 17.15.26
Ekonomi

10 Tahun Kemenkeu Mengajar, Mewujudkan Literasi Keuangan dan Semangat Kebangsaan

Senin, 10 November 2025 - 17:38
jne
Ekonomi

Rayakan 35 Tahun, JNE ‘Bergerak Bersama’ Hadirkan Promo Harbokir dan Hadiah 2 Mobil

Senin, 10 November 2025 - 14:17
suzuki
Ekonomi

Suzuki Satria PRO: Legenda Kecepatan Lahir Kembali dengan Teknologi Masa Depan

Senin, 10 November 2025 - 14:04
Next Post
Satpol-PP

Puluhan Bangunan Liar di Akses Tol Karawang Timur Ditertibkan

BERITA POPULER

  • Hansip

    Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    705 shares
    Share 282 Tweet 176
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    698 shares
    Share 279 Tweet 175
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.