• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Penguatan Ekonomi Masyarakat akan Kurang Optimal Tanpa Jaminan Sosial

Laurens Dami by Laurens Dami
Minggu, 1 Desember 2024 - 13:28
in Ekonomi
Petugas BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto membantu para pekerja peserta BPJAMSOSTEK untuk melakukan aktivasi aplikasi JMO di tempat mereka bekerja, PT Boyang Industrial, Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (21/11/2024). (Antara)

Petugas BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto membantu para pekerja peserta BPJAMSOSTEK untuk melakukan aktivasi aplikasi JMO di tempat mereka bekerja, PT Boyang Industrial, Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (21/11/2024). (Antara)

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Ekonom senior sekaligus dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Teguh Dartanto, menyebut penguatan pemberdayaan ekonomi masyarakat akan kurang optimal tanpa adanya jaminan sosial.

Hal ini diibaratkan sebagai umpan, kail, dan pelampung. Menurutnya, akan kurang optimal jika masyarakat hanya diberikan bantuan sosial (bansos) agar kondisi ekonomi bisa stabil tanpa adanya pelampung yang dalam hal ini jaminan sosial.

“Artinya, kalau orang berkegiatan secara produktif, itu juga nggak hanya ngomong pemerintah kasih bansos lalu produktif. Tapi, orang juga harus dikasih pelampung (jamsos) agar saat mancing kalau terpeleset nggak mati,” kata Teguh dalam keterangannya di Jakarta, dilansir Antara, Minggu (1/12/2024).

Menurut dia, kondisi tersebut akan sangat berpengaruh bagi para pekerja informal yang jumlahnya hampir 60 persen. Jika tidak mempunyai perlindungan sosial, maka akan mempengaruhi kondisi ekonomi.

“Ketika ada kecelakaan kerja atau kematian pencari nafkah utama, langsung kondisinya drop, jatuh miskin. Ini yang terjadi. Nggak perlu semuanya (jamsostek), minimum aja, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) itu sudah cukup untuk melindungi pekerja informal agar produktif,” kata Teguh.

Teguh menjelaskan dalam salah satu studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, menunjukkan bahwa perlindungan dari JKK dan JKM itu bisa mencegah turunnya kesejahteraan.

“Kalau orang yang sebenarnya sudah di atas, kalau dapat JKK-JKM itu kesejahteraannya nggak turun. Tetapi, ini bisa melindungi 32 ribu orang agar nggak jatuh miskin,” ujarnya.

Menurutnya, saat seseorang memiliki JKM atau JKK, itu akan melindungi mereka dari jatuh miskin. Meski dengan uang dari jaminan sosial yang kecil, itu sudah bisa membantu terutama pekerja informal untuk lebih sejahtera.

“Tanpa intervensi pemerintah, hampir nggak mungkin kita bisa mencapai perlindungan sosial ketenagakerjaan yang universal. Terakhir, bahwa pemerintah harus fokus kepada pekerja rentan dan miskin, itu adalah langkah awal,” kata dia. (dam)

Tags: jaminan sosialPemberdayaan Ekonomi
Previous Post

Ganti Rugi Tak Kunjung Dibayar, Masyarakat 9 Desa Terdampak Waduk Karian Siap Aksi ke Istana Negara

Next Post

Soroti Kendaraan Mogok Usai Isi BBM, DPR Dorong Beri Sanksi Tegas SPBU Nakal

Related Posts

swissbell
Ekonomi

Swiss-Belresidences Kalibata Jakarta Perkuat Komitmen terhadap Kesehatan Lewat Gathering

Senin, 10 November 2025 - 23:43
telkomsel
Ekonomi

Telkomsel Hadirkan Pengalaman Digital di Booth SIMPATI 5G Experience di M Bloc Space

Senin, 10 November 2025 - 22:12
beras
Ekonomi

Produksi Beras 2025 Pecahkan Rekor, Indonesia Mantap Tanpa Impor

Senin, 10 November 2025 - 21:11
telkom
Ekonomi

Telkom Catat Rebound Kuat di Bisnis Seluler, Laba Diproyeksi Tembus Rp20,88 Triliun pada 2025

Senin, 10 November 2025 - 20:12
WhatsApp Image 2025-11-10 at 18.48.51
Ekonomi

70 Persen PMI Konsumtif, Mukhtarudin Ingatkan Bahaya ‘Gagah-gagahan’ di Perantauan

Senin, 10 November 2025 - 18:54
WhatsApp Image 2025-11-10 at 17.15.26
Ekonomi

10 Tahun Kemenkeu Mengajar, Mewujudkan Literasi Keuangan dan Semangat Kebangsaan

Senin, 10 November 2025 - 17:38
Next Post
Soroti Kendaraan Mogok Usai Isi BBM, DPR Dorong Beri Sanksi Tegas SPBU Nakal

Soroti Kendaraan Mogok Usai Isi BBM, DPR Dorong Beri Sanksi Tegas SPBU Nakal

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    768 shares
    Share 307 Tweet 192
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    705 shares
    Share 282 Tweet 176
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.