• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Headline

NII Crisis Center: Generasi Muda Rentan Teradikalisasi Lewat Medsos

Sumber Ginting by Sumber Ginting
Minggu, 4 Agustus 2024 - 13:47
in Headline
niico

Ilustrasi terorisme. Foto: dokumen indopos.co.id

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Rata rata terduga teroris terpapar paham radikalisme dan disebabkan belajar dengan guru yang salah. Sehingga tafsir agama dan kitab sucinya pun ikut salah, terutama dalam memaknai arti kata kafir dan jihad.

Pernyataan tersebut diungkapkan Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center atau Pusat Rehabilitasi Korban NII Ken Setiawan kepada indopos.co.id, Minggu (4/8/2024).

Menurut Ken, terdapat dua doktrin ‘sakral’ yang sering kali mendasari aksi-aksi radikalisme dan terorisme berbaju ideologi agama, yaitu ‘kafir’ dan ‘jihad’.

“Doktrin Kafir disematkan kepada mereka yang berbeda agama, pokoknya yang berlainan agama. Maka semuanya wajib diperangi dan dibunuh, aksi ini mereka sebut sebagai jihad, ini sangat bahaya,” jelasnya.

“Lihat saja motif HOK terduga pelaku terorisme di Batu Malang itu. Dia tidak akan sampai berani berencana meledakkan diri di rumah ibadah, kalau ia tidak meyakini bahwa orang di luar agamanya itu ‘kafir’,” imbuhnya.

Ia menyebut, remaja 19 tahun seperti HOK sebetulnya adalah makanan empuk jaringan teror. Ia adalah target utama propaganda dengan memanfaatkan fase pencarian identitas yang lazim dijalani oleh seseorang dalam kelompok umur tersebut.

Berita mengenai zero terrorism attack pada tahun 2023, menurut Ken, jangan selalu dibincang sebagai pencapaian. Tetapi sebagai alarm bahwa aliran air yang tenang juga tetap menyimpan potensi bahaya.

“Banyak kasus saat ini yang diterima NII Crisis Center tantang fakta bahwa anak muda sangat rentan teradikalisasi itu lewat media sosial,” katanya.

“Jadi tanpa bergabung dalam kelompok teror pun orang dapat terpapar virus radikalisme lewat medsos,” imbuhnya.

Bila sudah terpapar paham radikalisme, lanjut dia, mereka hanya perlu menemukan mentor. Nantinya akan mengarahkannya kepada tindakan ekstrem seperti bom bunuh diri dan semacamnya.

“Bahkan jika sudah teradikalisasi tanpa jaringan teroris pun mereka juga berpotensi melakukan aksi teror lone wolf,” ucapnya.

Jika sudah masuk dalam fase bom bunuh diri, menurutnya, biasanya seorang teroris sudah sangat yakin bahwa apa yang dilakukannya adalah jihad yang merupakan sebuah kebenaran.

“Aparat harus meningkatkan kewaspadaan jelang pesta demokrasi pilkada serentak, sebab kemungkinan di event itu para teroris diprediksi akan melakukan aksinya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Densus 88 melakukan penangkapan kepada tiga orang, salah satu diantaranya berinisial HOK yang masih berusia 19 tahun. HOK disinyalir merupakan simpatisan dari kelompok teroris Daulah Islamiyah yang berafiliasi dengan organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Pada saat ditangkap, HOK berencana untuk melakukan aksi bom bunuh diri yang menyasar tempat ibadah. Ketiga terduga teroris itu diketahui berasal dari Jakarta. (nas)

Tags: generasi mudamedsosNII Crisis CenterTeradikalisasi
Previous Post

Entaskan Kemiskinan, Kemenag: Majelis Taklim Harus Gerakkan Umat Berwakaf

Next Post

PLN EPI Dorong Perkembangan Desa Berdaya Energi Gunungkidul

Related Posts

riau1
Headline

KPK Boyong 9 Orang ke Jakarta Terkait OTT Gubernur Riau

Selasa, 4 November 2025 - 13:33
bgn
Headline

Ompreng MBG Dipalsukan, BGN Khawatir Bahannya Beracun dan Korosif

Selasa, 4 November 2025 - 11:40
whoosh-baru
Headline

KCIC Siap Buka-bukaan Kasus Dugaan Mark Up Whoosh

Senin, 3 November 2025 - 22:00
gubenur-riau
Headline

KPK Tangkap Gubernur Riau Abdul Wahid dalam Operasi OTT

Senin, 3 November 2025 - 20:30
WhatsApp Image 2025-11-02 at 12.41.35
Headline

Kabar Duka, Raja Keraton Surakarta Paku Buwono XIII Wafat

Minggu, 2 November 2025 - 13:04
pink
Headline

Usai Hujan Deras, BLACKPINK Guncang GBK Lewat “Kill This Love”

Minggu, 2 November 2025 - 06:05
Next Post
plnco

PLN EPI Dorong Perkembangan Desa Berdaya Energi Gunungkidul

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-01 at 08.26.51 (1)

    Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    969 shares
    Share 388 Tweet 242
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    671 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Presiden Prabowo Pulang Lebih Cepat dari KTT ASEAN karena Hal Mendesak

    664 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Ampas Teh

    729 shares
    Share 292 Tweet 182
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    660 shares
    Share 264 Tweet 165
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.