• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Gaya Hidup

Coba-Coba hingga Kecanduan Jadi Alasan Orang Konsumsi Buah Kecubung

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Selasa, 16 Juli 2024 - 07:07
in Gaya Hidup
kecubung

Ilustrasi dari buah kecubung (Datura Metel) di atas pohon. ANTARA/Pixabay-Akumarphotos

INDOPOSCO.ID – Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) menyatakan bahwa adanya rasa ingin mencoba hingga kecanduan menjadi beberapa alasan seseorang mengonsumsi buah kecubung.
“Alasan orang mencoba kecubung biasanya orang dengan kondisi emosi atau mental yang labil, misalnya anak muda dan remaja,” kata Ketua PDPOTJI Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Inggrid menuturkan konsumsi buah kecubung seringkali terjadi karena seseorang berada dalam kondisi emosi atau mental yang tidak stabil. Biasanya dijadikan sebagai pelarian dari rasa depresi atau stres.

BacaJuga:

Daihatsu Tancap Gas Penjualan Naik Tujuh Persen di Oktober

Mitsubishi Destinator Sabet Lima Bintang ASEAN NCAP 2025

LEPAS L8, SUV Premium dengan Sentuhan Elegansi dan Teknologi Masa Depan

Kondisi coba-coba tersebut menurutnya sama dengan rasa ingin tahu ketika ingin merasakan rokok, obat keras atau narkoba.

Sedangkan pada kondisi kecanduan, para pecandu menyalahgunakan kecubung dan mencampurkannya dengan obat keras bernama Zenith yang mengandung zat Carnophen.

“Itu adalah obat psikoaktif atau obat yang bersifat adiktif bahkan sebetulnya ilegal. Sudah tidak diizinkan beredar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dulunya obat kelainan tulang tapi karena bisa bersifat psikoaktif dan menimbulkan kecanduan, itu dilarang,” ujar Inggrid.

Namun, peredaran Zenith di kalangan masyarakat masih ditemukan dengan harga yang murah, termasuk oplosannya yang menggunakan buah kecubung.

Inggrid mengingatkan bahwa konsumsi minuman tersebut dapat mengancam kesehatan karena dapat menimbulkan halusinasi, meningkatnya gairah seksual secara tiba-tiba, gangguan denyut jantung sampai mengalami kematian.

Durasi keparahan dari efek sampingnya juga berbeda-beda pada setiap orang, sehingga penggunaannya tidak dianjurkan. Terkait dengan pengobatan efeknya pun, ia katakan tidak ada hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat selain membawa pasien mabuk ke rumah sakit terdekat.

“Masyarakat tidak bisa bantu dari sisi medis, jalan satu-satunya adalah dibawa ke rumah sakit karena orang yang mabuk kecubung harus diberi obat-obatan yang sifatnya antidot terhadap senyawa-senyawa yang menimbulkan mabuk atau halusinasi,” kata dia.

Kemudian hari ini, Direktur Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Kelana Jaya mengungkapkan hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya menyatakan bahwa buah kecubung positif mengandung atropin dan skopolamin.

“Untuk narkotika, psikotropika dan obat berbahaya lainnya negatif, yang pasti penggunaan kecubung tidak baik berdasarkan kandungannya, apalagi sampai dicampur dengan obat-obatan terlarang dan alkohol,” kata dia.

Sementara Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr. Muhammad El Yandiko menambahkan kandungan atropin dan skopolamin pada buah kecubung berbahaya bagi kesehatan, terutama pada buah dan akar yang paling tinggi kandungannya, yakni 0,4 sampai 0,9 persen disusul daun dan bunga 0,2 sampai 0,3 persen.

Secara alami kecubung juga mengandung alkaloid dalam bahasa medis disebut golongan obat antikolinergik yang bekerja pada sistem saraf pusat sehingga dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, efek anestesi dan halusinasi yang bisa bertahan selama dua hari.

“Pengguna akan kesulitan membedakan antara realita dan delusi yang dialami, kemudian efek ketergantungan menyusul dan akhirnya menyebabkan keracunan jika dikonsumsi berulang,” ujar Yandiko. (bro)

Tags: Buah KecubungKecanduan
Berita Sebelumnya

Darurat Kasus Perkosaan Meningkat, Begini Respon MPR RI

Berita Berikutnya

Cuaca di Jakarta, Info BMKG: Cerah Sepanjang Hari

Berita Terkait.

WhatsApp Image 2025-11-16 at 18.04.00
Gaya Hidup

Daihatsu Tancap Gas Penjualan Naik Tujuh Persen di Oktober

Minggu, 16 November 2025 - 19:31
WhatsApp Image 2025-11-16 at 17.57.58
Gaya Hidup

Mitsubishi Destinator Sabet Lima Bintang ASEAN NCAP 2025

Minggu, 16 November 2025 - 18:49
keren
Gaya Hidup

LEPAS L8, SUV Premium dengan Sentuhan Elegansi dan Teknologi Masa Depan

Sabtu, 15 November 2025 - 12:00
braga
Gaya Hidup

Hidupkan Suasana Klasik Jalan Braga Bandung dengan Menginap di Grand Dafam Braga

Sabtu, 15 November 2025 - 11:13
DINNER
Gaya Hidup

Oakwood Suites Kuningan Jakarta Ajak Tamu Rayakan Tahun Baru dengan Konsep “Pajamas Dinner”

Sabtu, 15 November 2025 - 10:45
cuci-mobil
Gaya Hidup

Miliki Ragam Inovasi, Tempat Cuci Mobil Ini Jadi Destinasi Lifestyle Urban

Sabtu, 15 November 2025 - 10:05
Berita Berikutnya
Cuaca di Jakarta, Info BMKG: Cerah Sepanjang Hari

Cuaca di Jakarta, Info BMKG: Cerah Sepanjang Hari

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.