INDOPOSCO.ID – Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar Workshop bertajuk “Penguatan Sarana Prasarana Pertanian dan Penyuluhan untuk UKMK Petani Sawit Nasional” pada tanggal 7 – 8 November 2023. Acara ini menjadi forum kolaborasi yang menghadirkan 100 peserta dari berbagai latar belakang, mewadahi para ilmuwan, peneliti, akademisi, dan praktisi yang fokus pada pengembangan industri hulu dan hilir kelapa sawit di Indonesia.
Salah satu sorotan utama dalam acara tersebut adalah pidato dari Pak Ardi Praptono, S.P., M.Agr, selaku Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma. Dalam pidatonya, beliau juga menyoroti upaya dan tujuan dari direktoratnya, termasuk percepatan program peremajaan sawit rakyat (PSR) serta sinergi program bantuan PSR dengan sarana prasarana, SDM, dan Sertifikasi ISPO. Lebih dari itu, Pak Ardi menekankan pentingnya budaya yang baik dalam merawat kebun, sebagai kunci mencapai hasil produksi yang optimal.
Pada acara paparan dan diskusi, Ardi menyampaikan “Mengutamakan budaya yang baik dalam merawat kebun adalah kunci untuk petani menghasilkan produksi maksimal,”
“Penguatan tata kelola perkebunan kelapa sawit rakyat menjadi fokus utama dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas,” tambahnya.
“Tujuan utama adalah menumbuhkan dan mengembangkan petani untuk merubah pola pikir dan perilaku, dengan satu tujuan yang sama: kebersamaan menuju peningkatan produksi dan produktivitas,” tegasnya.
Pak Ardi Praptono telah menempuh perjalanan karir yang mengesankan sejak bergabung sebagai Pegawai Negeri Sipil pada tahun 1999. Beliau memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor dan Magister Agribisnis dari Universitas Pembangunan Nasional Surabaya. Dengan pengalaman serta komitmennya, beliau telah menduduki berbagai posisi kunci di berbagai Balai Perbenihan dan Direktorat Perlindungan Perkebunan sebelum menjabat sebagai Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma.
Workshop ini tidak hanya memberikan wawasan luas terkait sektor kelapa sawit, tetapi juga menginspirasi para peserta dalam menerapkan praktik-praktik terbaik di lapangan. Diharapkan, workshop ini akan menjadi tonggak penting dalam menguatkan penerapan sarana, prasarana, dan budaya yang mendukung peningkatan produksi, produktivitas, dan kesejahteraan petani kelapa sawit di Indonesia. (srv)








