INDOPOSCO.ID – Akademisi Universitas Muhammadiyah Jakarta Djoni Gunanto menuturkan, pendidikan politik bagi masyarakat Betawi sangat penting. Apalagi saat ini menghadapi pemilu 2024.
“Ini (pendidikan politik) untuk apa? Agar bisa mendudukkan perwakilan masyarakat Betawi baik di DPRD DKI, DPR RI, DPD RI termasuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta,” ujar Djoni Gunanto dalam keterangan, Minggu (5/11/2023).
Menurut dia, urgensi politik itu didasarkan pada asumsi kedaulatan rakyat yang mempunyai postulat. Bahwa pemerintahan yang adil adalah siapa yang memperoleh kekuasaan itu yang bertanggung jawab.
“Mengutip pernyataan Muh Hatta, hal itu berarti rakyat harus memiliki kesadaran politik, jika tidak memiliki itu, maka rasa tanggung jawabnya akan kurang,” jelasnya.
Sehingga pendidikan politik ini, lanjut dia, harus di rumuskan secara serius, berkelanjutan, punya metode/ kurikulum yang terarah bagi suku adat Betawi. Agar punya pemahaman politik yang mumpuni, sehingga ke depan mampu meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Betawi.
“Ini bisa melalui kebijakan politik yang dihasilkan oleh perwakilan betawi baik di legislatif maupun eksekutif,” ujarnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, ada 2 hal masyarakat Betawi harus berpolitik. Faktor internal kesadaran masyarkat Betawi untuk bangkit baik dalam melestarikan budaya, pengembangan ekonomi. Sehingga menjadi subyek bukan objek pada peningkatan pendidikan.
“Dimulai dari kesamaan pandangan di internal ormas Betawi untuk memiliki tujuan yang sama. Dan menggunakan jalur politik untuk merubah hal ini dengan mendudukkan perwakilan Betawi terutama di DPRD DKI dalam memperjuangkan kebijakan untuk Betawi di Jakarta,” terangnya.
Untuk faktor eksternal, masih ujar Djoni, dengan melihat perubahan yang semakin nyata, bahwa keberadaan Betawi tidak seperti dulu. Maka harus ada gerakan pembaharuan agar tidak mati obor. Masyarakat Betawi mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman termasuk dengan para pendatang, sehingga kebetawian di Jakarta tidak hilang.
“Gerakan sosial dan politik ini harus terus dilakukan melalui ormas-ormas Betawi untuk memperjuangkan kepentingan Betawi,” katanya. (nas)








