• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Hasil Penelitian BSIP Soal Biosaka Sangat Prematur

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Selasa, 30 Mei 2023 - 15:11
in Nasional
Penelitiap-BSIP-co
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Koordinator Kelompok Padi Irigasi dan Rawa, Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Rachmat menegaskan hasil penelitian Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk, Badan Standarisasi dan Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan yang menyimpulkan biosaka tidak memiliki pengaruh pada produksi padi dan penggunaan biosaka tidak berdampak juga pada pengurangan penggunaan pupuk kimia 50% hingga 90 %. Hasil penelitian BSIP tentang biosaka itu tentu terlalu prematur.

“Biosaka ini hadir sebagai indigenous knowledge, inisiatif dari petani sebagai respon dari terbatasnya pupuk bersubsidi dan juga mahalnya pupuk non subsidi, sementara mereka harus tetap berproduksi untuk menjaga kelangsungan hidup mereka. Tentu saja apa yang dilakukan petani itu tidak seperti yang dilakukan para peneliti baik di lembaga penelitian ataupun universitas yang memiliki para ahli yang mumpuni dan sumberdaya yang memadai,” tegas Rachmat di Jakarta, Selasa (30/5/2023).

BacaJuga:

Pemerintah Luncurkan Dokumen Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) Tahun 2025–2029

PNBP Imigrasi Tembus Rp 9,2 Triliun, Kemenimipas Catat Tren Positif Jelang Akhir 2025

Prabowo Minta Pembangunan RS Baru Tiap Kota Miliki Peralatan Canggih

Rachmat menjelaskan secara sederhana sejak awal kemunculan biosaka, petani membuat perbandingan antara lahan yang menggunakan biosaka dan tidak, ada yang tetap mengunakan pupuk seperti biasa, ada juga yang berkurang disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing. Alhasil, petani merasakan manfaatnya, dimana ada efisiensi dan juga peningkatan produksi.

Baca Juga : Pastikan Kesiapan PENAS XVI di Sumbar, Mentan SYL Minta Konsolidasi Ancaman Krisis Pangan

“Persoalan ilmiah atau tidak kemudian teknik percobaan seperti apa, petani tidak seperti peneliti, mereka tidak mengerti. Yang mereka pahami adalah manfaat yang mereka rasakan, yang dialami di lapangan. Tugas peneliti lah mengkaji secara ilmiah, silahkan biosaka diteliti dari berbagai disiplin ilmu. Ragam keilmuan di dunia ini banyak. Jangan terbelenggu oleh satu disiplin ilmu saja,” terangnya.

Rachmat menuturkan saat ini biosaka sudah menyebar di 34 Propinsi di Indonesia. Diaplikasikan pada berbagai komoditas pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan. Biosaka ini bukan pupuk, juga tidak bisa menggantikan pupuk sehingga para petani tetap menggunakan pupuk, namun lebih hemat dari biasanya. Kadar hara makro dan mikronya rendah, kandungan ZPT cukup tinggi, juga mengandung senyawa fitokimia.

“Kandungan tiap biosaka berbeda-beda, karena berasal dari tanaman yang berbeda. Sehingga tidak bisa distandarisasi dan tidak dipabrikasi. Petani membuat biosaka sendiri. Membuat percobaan dilahannya sendiri, dengan modal mereka sendiri. Mereka rasakan hasilnya kemudian getok tular di antara mereka,” tuturnya.

Rachmat menilai sikap peneliti BSIP merupakan hal yang wajar jika karena salah satu yang apriori terhadap biosaka. Setiap inovasi yang hadir memang responnya terbagi menjadi lima bagian yaitu ada inovator, yang langsung mencoba, berani ambil risiko. Ada early adopter, yang langsung mengadopsi dan berpengaruh bagi masyarakat sekitar. Ada early majority, dimana mereka memerlukan berbagai argumentasi sebelum mengadopsi suatu inovasi, mereka perlu pembuktian sebelum diaplikasikan secara luas.

“Kemudian, ada juga late majority. Yaitu mereka akan mengadopsi setelah yang lain mengadopsi dan terakhir adalah laggard. Mereka yang kolot terbelenggu oleh pengetahuan sempitnya. Yang tidak akan pernah menerima suatu inovasi, apalagi inovasi itu bukan berasal dari kalangan mereka,” sebutnya.

“Ayo semua peneliti di BSIP dan juga yang tergabung di Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) melalui Komda dan jejaringnya di tingkat Propinsi dengan sumderdaya yang mumpuni untuk lebih membuka diri, sudah banyak di sekitar anda yang aplikasi biosaka. Silahkan dipelajari, diteliti. Semoga bisa memberikan manfaat lebih besar bagi bangsa ini,” pinta Rachmat.

Sementara itu, Petani di Blitar, Hari Wahyudi menyampaikan bahwa di areal 1 ha diaplikasi biosaka. Penggunaan pupuknya 50% dari biasanya.

“Hasil panennya meningkat dari 7 ton menjadi 9 ton. Ini fakta kami rasakan. Para penelitian jangan kebanyakan ngoceh, lakukan hal yang kongkret buat petani. Mau terima inovasi dari petani,” ucap Hari.

Di lokasi lain, Petani Gapoktan Sumber Rejeki di Bojonegoro, Mujiono menerapkan biosaka di areal 0,75ha. Dia menggunakan pupuk 50% dari biasanya dengan hasil produksinya lebih tinggi.

“Alhasil, ongkos produksi turun dan hasilnya meningkat dari 5 ton menjadi 6 ton,” tuturnya.

Kelompok Tani Sri Rejeki 2 di Desa Sarwadadi Kec Kawunganten Kab Cilacap Jateng juga melakukan percobaan sederhana. Mereka membandingkan lahan petani yang menggunakan biosaka dan yang tidak mengunakan biosaka. Hasilnya dengan pengaplikasian biosaka 6 kali dengan Urea 42,85kg/ha dan NPK 128 kg/ha hasilnya lebih tinggi (92,8kw/ha) dibandingkan dengan lahan yang tidak menggunakan biosaka dan aplikasi pupuk kimia seperti biasanya Urea dan NPK masing-masing 214kg/ha (69,28kw/ha). (adv)

Tags: Badan Standarisasi dan Instrumen PertanianBiosakaKementanpenelitian
Berita Sebelumnya

Korban Gigitan Anjing Rabies di Pulau Timor NTT Jadi 20 Orang

Berita Berikutnya

Kebakaran Hutan Ancam Hanguskan Ribuan Rumah di Halifax, Kanada

Berita Terkait.

peta
Nasional

Pemerintah Luncurkan Dokumen Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) Tahun 2025–2029

Rabu, 19 November 2025 - 17:43
mipas
Nasional

PNBP Imigrasi Tembus Rp 9,2 Triliun, Kemenimipas Catat Tren Positif Jelang Akhir 2025

Rabu, 19 November 2025 - 17:19
prabowo
Nasional

Prabowo Minta Pembangunan RS Baru Tiap Kota Miliki Peralatan Canggih

Rabu, 19 November 2025 - 17:06
RI-1
Nasional

Prabowo Larang Pengerahan Anak Sekolah Sambut Kunjungan Kerja, Ini Alasannya

Rabu, 19 November 2025 - 16:46
panrb
Nasional

Reformasi Birokrasi Indonesia Masuki Babak Baru, Begini Penjelasan Menteri PANRB

Rabu, 19 November 2025 - 16:20
IMIGERASI
Nasional

Benchmarking ke POLRI hingga Bea Cukai, Imigrasi Soetta Perkuat Protokol Konferensi Pers

Rabu, 19 November 2025 - 16:05
Berita Berikutnya
Kebakaran-Kanada

Kebakaran Hutan Ancam Hanguskan Ribuan Rumah di Halifax, Kanada

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4072 shares
    Share 1629 Tweet 1018
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    946 shares
    Share 378 Tweet 237
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2779 shares
    Share 1112 Tweet 695
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    794 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    754 shares
    Share 302 Tweet 189
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.