[3d-flip-book mode=”fullscreen” id=”245117″ ][/3d-flip-book]
KORAN INDOPOSCO – Bencana gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah sungguh mengguncang dunia. Belasan ribu orang meninggal dunia akibat gempa. Umumnya para korban meninggal terkena reruntuhan bangunan dan material lain yang ambruk karena goncangan. Presiden Turki Erdogan mengakui pihaknya lalai dan tidak siap menghadapi gempa tersebut. Tentu ini menjadi hikmah berharga bagi Indonesia yang secara geografis menjadi langganan gempa bumi. Kesiapsiagaan penanganan bencana menjadi pekerjaan rumah pemerintah dan semua pihak berkait untuk dampak yang lebih parah seperti yang terjadi di Turki.
Indonesia yang yang dikelilingi gunung berani (ring of fire) membuat ancaman gempa bisa saja terjadi kapan saja. Seperti gempa yang terjadi di Aceh, Jogja dan tempat lainnya. Indonesia banyak dilanda gempa bumi, selain ring of fire, juga akibat lokasinya berada di pertemuan antara 4 lempeng tektonik. Yaiitu Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Laut Filipina. Pergerakan aktif pada 4 lempengan Bumi tersebut dapat menjadi sumber gempa dan tsunami di Indonesia. Ancaman gempa dahsyat atau gempa megathrust mengintai Indonesia setiap saat. (*)
