• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Internasional

Pemerintah Solomon akan Awasi Kehadiran Polisi China

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Selasa, 3 Mei 2022 - 17:43
in Internasional
Solomon Island
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Kehadiran polisi China di bawah pakta keamanan baru akan meningkatkan kemampuan Kepulauan Solomon tetapi mereka tidak akan menggunakan teknik yang sama dengan di Hong Kong, kata diplomat tinggi Solomon.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh diplomat negara pulau Pasifik itu dalam wawancara dengan radio Australia pada Senin (2/5).

BacaJuga:

Paus Leo XIV: Solusi Dua Negara Satu-Satunya Cara Akhiri Konflik Palestina-Israel

Korban Banjir dan Longsor di Sri Lanka Bertambah jadi 334 Orang Tewas dan 370 Hilang

UEA Kecam Serangan Israel ke Suriah, Serukan Tekanan Internasional

Kepulauan Solomon berupaya “meningkatkan kemampuannya” setelah polisi setempat tidak mampu menahan kerusuhan anti-pemerintah di area Chinatown di ibu kota Honiara pada November 2021, kata Komisaris Tinggi Kepulauan Solomon untuk Australia Robert Sisilo kepada Radio ABC.

Negara-negara sekutu Barat telah waspada tentang pakta keamanan tersebut karena khawatir hal itu memberi militer China pijakan strategis di Pasifik.

Baca Juga : Puasa Ramadan di Taiwan dan Hong Kong Dimulai Minggu

Barat juga khawatir bahwa polisi China yang dikirim ke Solomon mungkin menggunakan teknik “kejam” yang sama yang sebelumnya digunakan untuk memadamkan protes anti-pemerintah di Hong Kong.

Sisilo mengatakan bahwa di bawah pakta tersebut, polisi militer China dapat dipanggil tetapi akan beroperasi di bawah komando Angkatan Kepolisian Kepulauan Solomon seperti halnya polisi Australia yang telah ditempatkan di sana.

“Kami akan mencoba dan melakukan yang terbaik dalam berurusan dengan mereka (polisi China) untuk memastikan bahwa apa yang terjadi di negara-negara lain, seperti yang terjadi di Hong Kong, tidak terjadi di negara kami,” ujarnya.

Sementara rincian tentang pakta keamanan itu belum diungkapkan, Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manesseh Sogavare telah mengesampingkan sebuah pangkalan militer China.

Sogavare juga mengatakan pakta itu mencakup kegiatan kepolisian karena kesepakatan dengan mitra tradisionalnya — Australia — “tidak memadai”.

“Kami tidak berusaha untuk menjauh dari Australia tetapi mencari lebih banyak kerja sama dengan China,” kata Sisilo.

Dia mengatakan bahwa angka pengangguran merupakan faktor penyebab dari kerusuhan yang terjadi pada November 2021 itu.

Untuk itu, kata dia, Canberra dapat “lebih memajukan hubungan Australia dan Solomon” dengan memberikan lebih banyak visa kerja dan izin tinggal permanen.

Australia telah memberikan 3.000 visa kepada warga Kepulauan Solomon di bawah skema tenaga kerja yang memungkinkan penduduk pulau Pasifik itu untuk bekerja di daerah pedesaan Australia.

“Kalau saja skema itu dapat diperluas ke seluruh kota metropolitan Australia … di mana permintaan akan tenaga kerja tukang ledeng, tukang batu, pengasuh, pembantu rumah tangga … sangat besar,” ujar Sisilo.

Kepulauan Solomon memiliki populasi sekitar 700.000 orang dan bergantung pada bantuan asing dari Australia, dan semakin bergantung pada China, untuk meningkatkan ekonominya. (bro)

Tags: kehadiranPemerintah SolomonPolisi China
Berita Sebelumnya

Inilah Tujuh Destinasi Wisata Unggulan di Kayong Utara

Berita Berikutnya

Uni Eropa Berencana Jatuhkan Sanksi Baru bagi Rusia

Berita Terkait.

WhatsApp Image 2025-12-01 at 15.08.43
Internasional

Paus Leo XIV: Solusi Dua Negara Satu-Satunya Cara Akhiri Konflik Palestina-Israel

Senin, 1 Desember 2025 - 15:16
WhatsApp Image 2025-12-01 at 13.48.31
Internasional

Korban Banjir dan Longsor di Sri Lanka Bertambah jadi 334 Orang Tewas dan 370 Hilang

Senin, 1 Desember 2025 - 14:15
no-brand_bendera-uni-emirat-arab-uae-of-flag-dubai-abu-dhabi_full01 (1)
Internasional

UEA Kecam Serangan Israel ke Suriah, Serukan Tekanan Internasional

Senin, 1 Desember 2025 - 01:11
IMG_9984
Internasional

Koordinasi Masih Berlangsung Soal Pengiriman Pasukan Penjaga Perdamaian di Gaza

Minggu, 30 November 2025 - 20:10
rusia
Internasional

Warga Malaysia Terjebak Bencana Longsor di Sumatera Barat, Kini Dalam Pencarian

Minggu, 30 November 2025 - 18:08
jir
Internasional

85 Orang Tewas Akibat Banjir Parah di Thailand

Jumat, 28 November 2025 - 18:30
Berita Berikutnya
Uni Eropa

Uni Eropa Berencana Jatuhkan Sanksi Baru bagi Rusia

BERITA POPULER

  • hujan

    Hujan dan Banjir Kader KB Asahan Tetap Antar MBG 3B

    810 shares
    Share 324 Tweet 203
  • Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    794 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Persik vs Semen Padang: Macan Putih siap Mental, Kabau Sirah punya Momentum

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • DPR Tegaskan Tak Boleh Ada Penolakan Pasien, Imbas Meninggalnya Ibu dan Bayi Ditolak 4 Rumah Sakit

    658 shares
    Share 263 Tweet 165
  • Gary Iskak Tutup Usia, Diduga Alami Kecelakaan

    657 shares
    Share 263 Tweet 164
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.