• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Internasional

Hakim Tunisia Tolak Pembubaran Dewan Kehakiman Tertinggi

Redaksi by Redaksi
Senin, 7 Februari 2022 - 09:01
in Internasional
tunisia

Presiden Tunisia Kais Saied (ANTARA/ Shutterstock)

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Para hakim Tunisia pada Minggu (6/2) menolak langkah Presiden Kais Saied membubarkan Dewan Kehakiman Tertinggi.

Pembubaran itu dinilai dapat merongrong independensi para hakim dan merupakan upaya presiden untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya.

Saied mengumumkan semalam bahwa dia membubarkan Dewan Kehakiman Tertinggi, salah satu dari sedikit badan negara yang tersisa yang masih dapat bertindak secara independen darinya. Pembubaran itu merupakan tindakan yang terbaru dalam serangkaian langkah yang disebut lawannya sebagai kudeta, demikian seperti dikutip oleh Antara, Senin (7/2/2022).

Pada Juli Saied tiba-tiba menangguhkan parlemen, memberhentikan perdana menteri dan mengatakan dia bisa memerintah dengan dekrit, dan sejak itu dia mengatakan akan menyusun ulang konstitusi demokratis 2014 sebelum memasukkannya ke dalam referendum publik.

Saied telah bersumpah untuk menegakkan hak dan kebebasan yang dimenangkan dalam revolusi 2011 yang memperkenalkan demokrasi, tetapi para pengkritiknya mengatakan dia semakin bersandar pada pasukan keamanan dan khawatir dia akan mengambil sikap yang lebih keras terhadap perbedaan pendapat.

Namun, masalah ekonomi Tunisia yang parah dan krisis yang mengancam keuangan publik berisiko meruntuhkan rencana yang diumumkan Saied untuk mengatur ulang revolusi 2011 dengan konstitusi baru, yang meningkatkan kemungkinan kerusuhan publik.

Saied telah bergumul dengan peradilan selama berbulan- bulan, mengkritik keputusannya, menuduhnya korupsi dan mengatakan telah disusupi oleh musuh-musuh politiknya.

Ketua Dewan Kehakiman Tertinggi, Youssef Bouzakher, Minggu pagi mengatakan pembubarannya ilegal dan menandai upaya untuk membawa hakim di bawah instruksi presiden. “Hakim tidak akan tinggal diam,” dia memperingatkan.

Kemudian, dua organisasi yudisial lainnya mengutuk tindakan itu sebagai tindakan inkonstitusional. Asosiasi Hakim Muda mengatakan pembubaran itu adalah bagian dari pembersihan politik peradilan dan Asosiasi Hakim mengatakan Saied berusaha mengumpulkan semua kekuasaan di tangannya sendiri.

Saied, seorang profesor hukum tata negara sebelum mencalonkan diri sebagai presiden pada 2019, menikah dengan seorang hakim dan telah berulang kali mengatakan bahwa peradilan harus mengingat bahwa peradilan merupakan fungsi negara ketimbang menjadi negara itu sendiri.

Pada Januari, Saied mencabut hak keuangan untuk anggota dewan, menuduh badan independen yang didirikan pada 2016 itu mengangkat para hakim untuk posisi mereka berdasarkan kesetiaan kepada kepemimpinan badan itu.

“Tempat mereka bukan di mana mereka duduk sekarang, tetapi di mana terdakwa berdiri,” kata Saied tentang anggota dewan dalam pidato semalam, disampaikan dari gedung Kementerian Dalam Negeri, yang mengawasi pasukan keamanan Tunisia.

Saied telah meminta para pendukungnya untuk memprotes dewan pada Minggu, tetapi hanya beberapa ratus orang yang muncul. Beberapa orang memegang spanduk bertuliskan: “Rakyat ingin membersihkan peradilan.”

Beberapa partai utama di parlemen yang ditangguhkan, termasuk Ennahda Islamis moderat yang telah menjadi bagian dari pemerintahan berturut-turut sejak 2011, menuduh Saied melakukan kudeta.

Pemimpin Ennahda Rached Ghannouchi, yang juga ketua parlemen yang ditangguhkan, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu bahwa badan tersebut menolak keputusan Saied untuk membubarkan dewan dan menyuarakan solidaritas dengan para hakim.

Tiga pihak lainnya, Attayar, Joumhouri dan Ettakatol, mengeluarkan pernyataan bersama yang menolak langkah tersebut. (mg3)

Tags: Presiden TunisiaTunisia
Previous Post

Dedi Mulyadi Pertanyakan Perbedaan Sanksi Pelanggaran Prokes

Next Post

Dialog Hangat Mentan SYL dan Petani Jeneponto

Related Posts

WhatsApp Image 2025-11-03 at 11.04.58
Internasional

Kecam Rencana Kongres AS Caplok Masjid Al-Aqsha, OKI Diminta Bertindak

Rabu, 5 November 2025 - 23:13
WhatsApp Image 2025-11-02 at 12.56.09
Internasional

Gencatan Senjata di Gaza Dinilai Belum Adil, BKSAP DPR Dorong Diplomasi

Minggu, 2 November 2025 - 14:05
dd
Internasional

Dompet Dhuafa Cepat Distribusi Paket Pangan di Pengungsian Kota Karameh

Jumat, 31 Oktober 2025 - 18:28
pangeran
Internasional

Pangeran Andrew Akan Kehilangan Gelar dan Tinggalkan Royal Lodge

Jumat, 31 Oktober 2025 - 14:07
perhiasan
Internasional

Perhiasan Rp 1,7 Triliun yang Dicuri dari Museum Louvre Prancis Belum Ditemukan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 23:33
china
Internasional

China Berharap Jepang Membuat Langkah Awal yang Baik Lewat Kabinet Baru

Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:07
Next Post
mentan

Dialog Hangat Mentan SYL dan Petani Jeneponto

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-01 at 08.26.51 (1)

    Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    969 shares
    Share 388 Tweet 242
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    681 shares
    Share 272 Tweet 170
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    673 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    663 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.