• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Headline

Radikalisme Tanda Minimnya Pendidikan Spiritual

Redaksi Editor Redaksi
Kamis, 25 November 2021 - 21:39
in Headline
gereja katedral

Aparat kepolisian bersenjata lengkap berjaga-jaga usai kejadian bom bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). (ANTARA)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Guru Besar Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Subandi menuturkan munculnya fenomena radikalisme menandakan masih minimnya pendidikan spiritual di Tanah Air.

“Kita lebih memfokuskan pada (pendidikan) agama, tapi kurang memperhatikan faktor spiritualitas (di dalamnya),” kata Subandi seperti dikutip Antara, Kamis (25/11/2021).

BacaJuga:

Ledakan SMAN 72: Ayah ABH Sudah Diperiksa, Hasil Belum Diungkap

Tanah Longsor di Cilacap, Dua Orang Tewas, Puluhan Warga Hilang Masih Dicari

Hati-Hati Ada Akun Palsu Hashim Djojohadikusumo

Hal itu disampaikan Subandi merespons hasil survei yang diterbitkan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah pada 2018 yang menunjukkan bahwa pada level sikap ataupun opini, siswa, dan mahasiswa Indonesia memiliki pandangan keagamaan yang cenderung radikal mencapai angka 58,5 persen.

Ia mengatakan agama dan spiritualitas sebetulnya adalah dua hal yang berbeda kendati memiliki keterkaitan yang sangat dekat. Dalam kehidupan rohani seseorang, agama adalah bagian luar yang terlihat (eksoteris, lahiriah), sedangkan spiritualitas adalah bagian dalam (esoteris, batiniah).

Agama, tutur dia, dapat berupa praktik peribadatan atau ritual, ajaran benar dan salah, serta lain sebagainya. Sedangkan spiritualitas adalah pengalaman subjektif individu terkait kesucian atau pencarian makna keberadaan manusia di dunia.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Seruan Pembubaran MUI Sebagai Provokasi

Bagi Subandi, spiritualitas tersebut lebih tepatnya adalah sebuah kesadaran. Menurut dia, terdapat empat komponen dari spiritualitas yaitu kesadaran ketuhanan, kesadaran diri, kesadaran kemanusiaan, dan kesadaran alam.

Kesadaran ketuhanan, kata dia, adalah pengalaman individu yang terhubung dengan eksistensi Tuhan atau merasakan kebersamaan dengan Tuhan.

Menurutnya, kesadaran ketuhanan ini menjadi fondasi serta melingkupi semua bentuk kesadaran sehingga terhubung dan terintegrasi.

Berikutnya, kata dia, ialah kesadaran diri yang memiliki arti sebagai keterhubungan manusia dengan eksistensi dirinya sendiri, baik eksistensi terhadap yang ada di luar dirinya (kognitif), maupun kesadaran mengenai hakikat dirinya mulai dari siapa, dari mana, serta apa tujuan hidupnya.

Ketiga ialah kesadaran kemanusiaan yang mempertegas bahwa manusia itu saling terkait antara satu dengan yang lain yang terbagi dalam aneka ragam agama, budaya, suku, etnis, bahkan karakter pribadi yang berbeda.

“Hal ini kemudian mengacu kepada hakekat manusia sebagai satu keluarga yang harus saling mendukung, saling menolong, serta saling mengasihi,” ujar dia.

Terakhir yakni kesadaran alam sebagai bentuk kesadaran bahwa manusia merupakan bagian dari kehidupan di alam, baik dengan alam yang tampak di sekitarnya, maupun alam semesta yang luas (kesadaran kosmos).

Ia berharap pendidikan spiritual dapat dilakukan sejalan dengan pendidikan agama. Selama ini, menurut dia, pendidikan spiritual kerap terabaikan sehingga agama hanya menjadi bentuk dogma dan ritual-ritual dalam masyarakat.

Ia berkata agama tanpa spiritualitas bagaikan sebuah wadah tanpa isi, sebaliknya spiritualitas tanpa agama adalah isi yang tidak ditutupi oleh wadah.

“Karena spiritualitas itu kurang diperhatikan, maka agama cenderung bisa menjadi radikal, (sehingga) ini menjadikan potensi konflik SARA di Indonesia menjadi tinggi. (Pendidikan) spiritualitas bisa menjadi solusi yang bisa (dilakukan),” tutur Subandi. (mg2)

Tags: Pendidikan SpiritualRadikalisme
Berita Sebelumnya

KPK Periksa Empat PNS untuk Tersangka Mantan Bupati Muba

Berita Berikutnya

Swadaya dan Swasta, Kementan Perkuat Peran Penyuluh di Perkebunan Sawit

Berita Terkait.

SMAN-72
Headline

Ledakan SMAN 72: Ayah ABH Sudah Diperiksa, Hasil Belum Diungkap

Jumat, 14 November 2025 - 13:30
longsor
Headline

Tanah Longsor di Cilacap, Dua Orang Tewas, Puluhan Warga Hilang Masih Dicari

Jumat, 14 November 2025 - 11:33
hasyim
Headline

Hati-Hati Ada Akun Palsu Hashim Djojohadikusumo

Jumat, 14 November 2025 - 11:06
banjir
Headline

Waspadai Hari Ini Cuaca Panas, Hujan Petir, dan Potensi Banjir Rob di Indonesia

Jumat, 14 November 2025 - 08:31
DPR1
Headline

Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi untuk Dua Guru Luwu Utara: Hak dan Nama Baik Dipulihkan

Kamis, 13 November 2025 - 09:03
SMAN-72
Headline

Gegana Temukan 7 Bom di SMAN 72: 4 Meledak, 3 Aktif Diamankan

Selasa, 11 November 2025 - 23:54
Berita Berikutnya
kementan

Swadaya dan Swasta, Kementan Perkuat Peran Penyuluh di Perkebunan Sawit

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    3797 shares
    Share 1519 Tweet 949
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2753 shares
    Share 1101 Tweet 688
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    673 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.