• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Internasional

WHO: Negara Miskin Akan Diberi Lisensi Teknologi Tes Antibodi Gratis

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Rabu, 24 November 2021 - 01:29
in Internasional
tes antibodi

Ilustrasi - Seorang petugas medis melakukan tes antibodi sebelum menyuntikkan Gam-Covid-Vac (dipasarkan sebagai Sputnik) saat vaksinasi Covid-19 di klinik rawat jalan no. 2, di Grozny, Rusia, Sabtu (19/12/2020). (Antara/Reuters/Yelena Afonina/TASS/rwa/cfo.)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Lisensi global untuk teknologi serologis yang mengetahui antibodi Covid-19 akan diserahkan dengan bebas royalti kepada negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah di bawah perjanjian semacam yang pertama.

Upaya itu bermaksud untuk meningkatkan produksi alat uji antibodi Covid-19, begitu menurut keterangan Organisasi Kesehatan Dunia pada Selasa (23/11/2021).

BacaJuga:

Insiden Selat Hormuz, PBB Dorong Kapal Tanker Segera Dilepas Iran

Koordinasi dengan Negara Sekitar Palestina, RI Siap Kirim Pasukan ke Gaza

Seorang Ibu di Jepang Didakwa Membunuh Anak Kandung Lalu Disimpan di Freezer

Empat tes yang ada, yang mengecek keberadaan antibodi SARS-CoV-2 yang dikembangkan setelah infeksi atau dosis vaksin, juga dapat menginformasikan keputusan tentang perlunya vaksin penguat untuk melindungi terhadap penyakit tersebut, tutur badan itu dalam sebuah pernyataan.

Perjanjian lisensi noneksklusif itu, yang dicapai dengan Dewan Riset Nasional Spanyol (CSIC), sebuah lembaga penelitian publik yang menawarkan teknologi sebagai barang publik global, adalah lisensi uji pertama yang ditandatangani oleh Kelompok Paten Obat-obatan WHO (MPP).

Baca Juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Indonesia Lampaui Standar WHO

“Tujuan dari lisensi ini adalah untuk memfasilitasi pembuatan dan komersialisasi tes serologis COVID-19 CSIC secara cepat di seluruh dunia,” ungkap WHO.

“Lisensi akan bebas royalti untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dan akan tetap berlaku sampai tanggal paten terakhir berakhir,” ujarnya.

Tes ini mudah digunakan dan cocok bahkan untuk kondisi di pedesaan dengan infrastruktur laboratorium dasar, tambahnya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut baik kesepakatan yang dia harapkan akan menginspirasi pengembang lain untuk berbagi alat melawan COVID-19 yang telah menewaskan 5,4 juta orang sejak virus itu muncul di China tengah pada Desember 2019.

“Ini adalah jenis lisensi terbuka dan transparan yang kami butuhkan untuk memperluas akses mendapatkan alat tes antibodi selama dan setelah pandemi,” ucap Tedros, seperti dikutip Antara, Selasa (23/11/2021).

“Saya mendesak pengembang vaksin, perawatan, dan diagnostik COVID-19 untuk mengikuti contoh ini dan mengubah cara mengatasi pandemi dan ketidakadilan global yang menghancurkan akibat pandemi ini.”

Doctors Without Borders (MSF) menyambut baik kesepakatan tersebut, seraya mencatat bahwa saat ini WHO hanya memiliki satu tes antibodi menggunakan immunoassays kuantitatif (ELISA) yang dibuat oleh Roche Holding AG yang hanya dapat digunakan dengan perangkat buatan produsen obat yang berbasis di Swiss itu sendiri.

“Untuk mengatasi monopoli perusahaan diagnostik besar seperti Roche, dan untuk memfasilitasi produksi dan pasokan tes antibodi ELISA yang andal di semua negara, lisensi terbuka dari CSIC ke WHO C-TAP (Wadah Penampung Akses Teknologi COVID-19) adalah sebuah langkah maju yang penting, kata kelompok aktivis itu.

“Namun, satu lisensi dari satu pemilik teknologi tidak cukup untuk membuka platform penuh sehingga pengembang di sejumlah negara dapat meningkatkan tes mereka untuk antibodi COVID-19. Menghapus hambatan kekayaan intelektual pada semua komponen teknologi utama, dan memfasilitasi berbagi terbuka, mengumpulkan dan mentransfer teknologi, data, dan pengetahuan, penting untuk menjamin dan meningkatkan akses ke tindakan diagnostik COVID-19 untuk semua.”.(mg4)

Sumber: Reuters – Dikutip dari: Antara

Tags: Lisensi Teknologinegara miskinTes AntibodiWHO
Berita Sebelumnya

199 Inovasi Kabupaten Bogor Dipaparkan di Kantor Kemendagri

Berita Berikutnya

Bupati Purwakarta Tak Ingin Sekolah Jadi Klaster Penyebaran Covid-19

Berita Terkait.

1763214823297
Internasional

Insiden Selat Hormuz, PBB Dorong Kapal Tanker Segera Dilepas Iran

Sabtu, 15 November 2025 - 21:25
menlu
Internasional

Koordinasi dengan Negara Sekitar Palestina, RI Siap Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 15 November 2025 - 05:05
freezer
Internasional

Seorang Ibu di Jepang Didakwa Membunuh Anak Kandung Lalu Disimpan di Freezer

Jumat, 14 November 2025 - 21:21
libanon
Internasional

Sejak Gencatan Senjata, 114 Warga Sipil Lebanon Tewas akibat Serangan Israel

Jumat, 14 November 2025 - 11:52
trump-3
Internasional

Penutupan Pemerintahan AS Diproyeksikan Berakhir Rabu Malam

Kamis, 13 November 2025 - 15:03
anak2
Internasional

Denmark Siapkan Aturan Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 15 Tahun

Senin, 10 November 2025 - 00:02
Berita Berikutnya
anne ratna

Bupati Purwakarta Tak Ingin Sekolah Jadi Klaster Penyebaran Covid-19

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    3981 shares
    Share 1592 Tweet 995
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2765 shares
    Share 1106 Tweet 691
  • Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Pengadilan Tolak Gugatan PT HighScope Indonesia dan YPPBA dan Kabulkan Gugatan Rekonvensi YBTA

    658 shares
    Share 263 Tweet 165
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.