INDOPOSCO.ID – Pengurus Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti mengatakan pemberian ASI eksklusif yang diberikan ibu kepada bayi merupakan salah satu cara untuk membantu negara memutuskan rantai kemiskinan dalam masyarakat.
“ASI juga salah satu upaya untuk memutus rantai kemiskinan. Pada dua tahun pertama, itu merupakan masa yang penting. Pemberian ASI eksklusif dilakukan enam bulan dan dilanjutkan hingga dua tahun,” ujar Dwiana dalam Webinar Hari Kesehatan Nasional Ke-57 “Anak Sehat Indonesia Tumbuh” yang diikuti di Jakarta, Kamis (11/11).
Dwiana menjelaskan di dalam aspek pembangunan sumber daya manusia, pemberian ASI dapat merendahkan angka resiko kesakitan dan kematian pada anak. Perihal itu diakibatkan karena semua zat gizi yang tercantum dalam ASI sangat memenuhi asupan gizi bayi.
Tidak hanya itu, ASI eksklusif yang terus diserahkan selama 2 tahun dapat membantu anak tumbuh dan berkembang secara lebih optimal juga bebas dari berbagai penyakit kronis maupun stunting(kekerdilan) yang menyebabkan turunnya kemampuan kognitif anak dalam belajar.
Rutinnya pemberian ASI pada anak, tutur ia, dapat meningkatkan daya kuat tubuh anak saat tumbuh besar sehingga meningkatkan produktivitas kehadiran di sekolah yang akan berdampak pada jenjang pendidikan tinggi yang membantu meningkatkan taraf hidupnya.
Melalui pendidikan tinggi itu, secara tidak langsung akan mempengaruhi pada sektor perekonomian negara. Ia mengatakan, pendidikan tersebut nantinya akan membantu anak bisa mempunyai pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga dapat memutuskan rantai kemiskinan.
Menurut Dwiana, ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayi juga dapat menekan pengeluaran keluarga untuk membeli kebutuhan anak seperti susu formula maupun biaya berobat ke fasilitas kesehatan.
Ia berharap pemberian ASI eksklusif pada anak dapat terus ditingkatkan sehingga generasi bangsa dapat menjadi penerus yang tumbuh sehat, cerdas dan dapat memberikan kontribusi pada pembangunan negara.
“Jadi apabila kita bisa membantu untuk ibu tetap memberikan ASI saja, ini sudah menjadi rantai utama untuk mengawali memutus rantai kemiskinan jadi ini harus dicamkan dengan baik,” ucap dia, seperti dikutip Antara.(mg4)








