• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Internasional

China Kecewa Tak Diberi Kesempatan Pidato di KTT COP26

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Rabu, 3 November 2021 - 11:00
in Internasional
Pemerintah China, Foto:Antara

Pemerintah China, Foto:Antara

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pemerintah China mengatakan pada Selasa bahwa Presiden Xi Jinping tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato lewat video pada konferensi iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia dan harus mengirimkan pidato tertulis.

“Setahu saya, penyelenggara konferensi tidak memberikan metode tautan video,” kata juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin kepada wartawan.

BacaJuga:

Dua WNI Meninggal dalam Kebakaran Besar di Hong Kong

Indonesia Diproyeksikan Jadi Pasar Aviasi Terbesar Keempat Dunia

KBRI Bern Targetkan Peningkatan Ekspor Kopi RI ke Swiss

Xi tidak menghadiri langsung pertemuan PBB itu. Dia menyampaikan pernyataan tertulis pada pembukaan sesi tingkat tinggi kepala negara dan pemerintahan pada Senin (1/11).

Dalam pernyataannya, Xi tidak menawarkan komitmen iklim China yang baru. Dia mendesak negara-negara untuk menepati janji mereka dan memperkuat sikap saling percaya dan kerja sama.

COP26 digelar dengan tujuan untuk mengamankan target emisi karbon nol bersih dan menjaga batas kenaikan suhu 1,5 derajat Celcius dalam Perjanjian Paris tetap tercapai untuk mengurangi dampak pemanasan global.

Para pengamat iklim khawatir ketidakhadiran Xi secara fisik di Glasgow menandakan bahwa China tidak siap menawarkan konsesi baru dalam konferensi.

Namun Beijing sebelumnya mengatakan mereka telah membuat sejumlah janji besar tahun lalu.

Janji-janji itu di antaranya adalah mencapai nol bersih pada 2060, menambah kapasitas tenaga surya dan angin hingga 1.200 gigawatt pada 2030, dan membatasi penggunaan batu bara mulai 2026.

Hubungan diplomatik yang goyah antara China dan Amerika Serikat– dua pembuang emisi karbon terbesar di dunia– telah menjadi batu sandungan dalam konferensi iklim saat ini.

Beijing telah menolak upaya Washington untuk memisahkan isu iklim dari konflik yang lebih luas di antara kedua pihak.

Diplomat senior China Wang Yi mengatakan pada utusan AS John Kerry pada September bahwa masih ada” gurun” yang mengancam “oase” kerja sama iklim.

Salah satu poin khusus yang dipermasalahkan China adalah penerapan sanksi AS terhadap perusahaan- perusahaan China, termasuk pemasok peralatan tenaga surya, yang dikaitkan dengan persoalan di Xinjiang.

China menolak klaim Barat tentang adanya pelanggaran hak asasi manusia di wilayah barat lautnya itu.

“Anda tak bisa meminta China memangkas produksi batu bara di satu sisi, sementara di saat yang sama menerapkan sanksi pada sektor usaha fotovoltaik China,” kata jubir Wang, seperti dikutip Reuters, Selasa (3/11/2021).

Fotovoltaik adalah konversi cahaya menjadi listrik dengan menggunakan semikonduktor atau sel surya.

Harian Global Times– bagian dari Peoples Daily milik Partai Komunis China– mengatakan dalam tajuk rencana pada Senin bahwa AS seharusnya tidak berharap bisa mempengaruhi Beijing dalam isu iklim, sambil menyerang dengan isu HAM dan lainnya.

Sikap Washington terhadap China telah membuat “kemustahilan bagi China untuk melihat potensi negosiasi yang adil di tengah ketegangan”, kata surat kabar itu.(mg1)

Tags: ChinaCOP26KTT COP26
Berita Sebelumnya

Perjalanan Darat Jarak Jauh Wajib Antigen

Berita Berikutnya

Pasien Rawat Inap di Wisma Atlet Bertambah 6 Orang

Berita Terkait.

kebakaran-hongkong
Internasional

Dua WNI Meninggal dalam Kebakaran Besar di Hong Kong

Kamis, 27 November 2025 - 17:20
aviasi
Internasional

Indonesia Diproyeksikan Jadi Pasar Aviasi Terbesar Keempat Dunia

Rabu, 26 November 2025 - 12:50
kopi
Internasional

KBRI Bern Targetkan Peningkatan Ekspor Kopi RI ke Swiss

Rabu, 26 November 2025 - 12:02
mobil
Internasional

Mobil Khusus Paus Fransiskus Diubah Jadi Klinik Berjalan untuk Gaza

Rabu, 26 November 2025 - 11:42
WhatsApp Image 2025-11-25 at 18.39.52
Internasional

Indonesia Raih Penghargaan “The New Destination Champion Award 2026 by LA LISTE”

Selasa, 25 November 2025 - 19:10
IMG-20251124-WA0013
Internasional

Berkat Kawalan KBRI, Pasutri Penyiksa PMI Terancam Penjara Seumur Hidup di Malaysia

Senin, 24 November 2025 - 11:35
Berita Berikutnya

Pasien Rawat Inap di Wisma Atlet Bertambah 6 Orang

BERITA POPULER

  • dedi

    Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    749 shares
    Share 300 Tweet 187
  • From Villages to Schools: Wilmar Ensures Clean Water for Future Generations

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Dari Desa ke Sekolah: Wilmar Pastikan Air Bersih untuk Generasi Masa Depan

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Persik vs Semen Padang: Macan Putih siap Mental, Kabau Sirah punya Momentum

    664 shares
    Share 266 Tweet 166
  • HMI Sumut Desak Kajati Harli Siregar Tetapkan Tersangka Kasus Pembiayaan PT Asam Jawa Rp32,4 Miliar

    663 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.