• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Megapolitan

Ortu Siswa Belum Tahu CLM untuk PTM Terbatas

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Selasa, 31 Agustus 2021 - 13:03
in Megapolitan
Seorang petugas mengecek suhu badan para siswa pada hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMK Negeri 32 Jakarta, Tebet Dalam, Jakarta Selatan, Senin (30/8/2021). Foto: Antara/Sihol Hasugian

Seorang petugas mengecek suhu badan para siswa pada hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMK Negeri 32 Jakarta, Tebet Dalam, Jakarta Selatan, Senin (30/8/2021). Foto: Antara/Sihol Hasugian

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Sejumlah orang tua siswa di SMA Negeri 46 Jakarta, mengaku belum tahu informasi pemanfaatan aplikasi corona likelihood metric (CLM) sebagai media asesmen untuk menentukan boleh tidaknya siswa menjajaki pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Ibu Kota.

Salah satu orang tua siswa, Indah( 49) saat ditemui di SMA N 46 Jakarta, Selasa (31/8), menjelaskan sejauh ini pihak sekolah hanya menggunakan formulir google sebagai media asesmen kesehatan siswa.

dia mengaku kalau aplikasi CLM atau Jak CLM itu belum digunakan sebagai alat untuk menyeleksi kesehatan siswa.

Walaupun begitu, kata ia, asesmen daring dari sekolah sudah cukup mencukupi mengawasi kondisi kesehatan peserta didik yang akan mengikuti PTM.

dia juga menyambut positif keberadaan aplikasi tersebut serta akan mengikuti kebijakan sekolah apabila ke depan menggunakannya, karena hal itu bertujuan untuk pengawasan kesehatan siswa.

“Saya menyambut positif ya, karena itu bentuk pencegahan yang tentu akan lebih lebih bagus. Sehingga orang tua tidak ada rasa kekhawatiran yang berlebih,” tutur Indah, Selasa (31/8).

dia menuturkan asesmen serta sosialisasi dari pihak sekolah sudah memadai dalam mengambil langkah persetujuan PTM.

“Karena sekolah juga sudah menyediakan ketentuan-ketentuannya. Jadi, untuk tahap ini sudah cukup pengawasannya,” tutur ia.

Tidak jauh berbeda dengan Indah, salah satu orang tua siswa lainnya, Susilowati (49), mengaku sudah mengetahui keberadaan aplikasi CLM tersebut.

Tetapi, kata dia, disaat meminta persetujuan orang tua, sekolah hanya menggunakan asesmen daring melalui formulir google.

dia pun menegaskan kalau aplikasi tersebut mestinya digunakan karena memiliki manfaat yang baik untuk pengecekan kesehatan siswa yang sedang mengikuti PTM.

“Jadi bukan pakai CLM yang disediakan oleh Pemprov DKI. Semuanya masih pakai formulir google. Tetapi, menurut saya itu manfaatnya baik untuk anak-anak kita. Terlebih ini untuk mengecek kondisi kesehatan,” tuturnya.

CLM merupakan aplikasi pengujian mandiri berteknologi pembelajaran mesin yang dibuat oleh Pemprov DKI.

Jak CLM ini ditujukan untuk membantu setiap orang untuk mengukur risiko kemungkinan positif Covid-19 serta merekomendasikan apa yang harus dilakukan.

Sebelumnya aplikasi ini sempat digunakan sejumlah sekolah mengecek kondisi kesehatan siswa. (mg2)

Tags: CLMpembelajaran tatap mukaPTM Terbatas
Previous Post

Presiden Minta Akses Pembiayaan Disederhanakan dan Dipermudah

Next Post

Semua Sekolah di Banten Siap PTM Terbatas Mata Pelajaran Esensial

Related Posts

mono
Megapolitan

Semangat Kepahlawanan Jadi Teladan Membangun Jakarta

Senin, 10 November 2025 - 22:50
72
Megapolitan

Ini Alasan Pemindahan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 ke RS Polri

Senin, 10 November 2025 - 21:21
WhatsApp Image 2025-11-10 at 16.38.44
Megapolitan

RSIJ Ungkap Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA Negeri 72 Jakarta

Senin, 10 November 2025 - 16:45
13 Korban Ledakan SMA Negeri 72 Masih Dirawat, Gangguan Pendengaran Dominasi Keluhan
Megapolitan

13 Korban Ledakan SMA Negeri 72 Masih Dirawat, Gangguan Pendengaran Dominasi Keluhan

Senin, 10 November 2025 - 14:40
labskol
Megapolitan

Kalahkan Pesaing Asia, Paduan Suara SMP Labschool Cirendeu Raih Prestasi Tertinggi di MCE

Senin, 10 November 2025 - 12:52
pajak
Megapolitan

Ayo Bayar, Hari Ini Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Jakarta Resmi Dimulai

Senin, 10 November 2025 - 09:00
Next Post
Semua Sekolah di Banten Siap PTM Terbatas Mata Pelajaran Esensial

Semua Sekolah di Banten Siap PTM Terbatas Mata Pelajaran Esensial

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    737 shares
    Share 295 Tweet 184
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    705 shares
    Share 282 Tweet 176
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.