• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Disway

Novi Empat Tungku

Juni Armanto by Juni Armanto
Sabtu, 10 Juli 2021 - 05:05
in Disway
1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Dahlan Iskan

INDOPOSCO.ID – Sebagai ketua tim uji klinis vaksin Covid-19, Dr dr Novilia Sjafri tidak ingin ada ambulans datang ke rumah. Dokter Novi tidak mau heboh –yang bisa berdampak kurang baik bagi program vaksinasi nasional. Dia memang positif Covid-19. Demikian juga suaminyA: Drs Ak Meindy Mursal. Pun salah satu dari tiga anak mereka.

Rabu (7/7/2021) dini hari lalu, Anda sudah tahu, dr Novi meninggal dunia. Saat itu sang suami sudah negatif. Demikian juga anaknya. Lima menit sebelum meninggal, sang suami dan anak mereka diizinkan masuk ICU. Sang suami tahu apa yang harus terjadi. Ia langsung membisikkan kalimat syahadat. Demikian juga sang anak. Dokter Novi pun meninggal.

Di kamar jenazah sang suami memanggil dua anak laki-lakinya: salat jenazah. Anak wanitanya lagi datang bulan.
Saya pun berbicara panjang dengan Meindy, sang suami. Sesekali suara Meindy tergetar oleh isakan tangisnya. Meindy merasa ia-lah yang membawa virus itu ke rumah.

Dokter Novi orang penting di Biofarma. Ia menjabat Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis di perusahaan BUMN itu. Awalnya Meindy curiga terkena virus saat donor darah. Meindy memang pendonor paling rajin. Hari itu ia donor untuk kali Ke-107. Ia optimistis di ulang tahunnya Ke-60 pada 31 Juli tahun depan sudah bisa mencapai 110 kali donor.

Bukan itu.
Tiga hari setelah itu Meindy PCR: masih negatif.

Ia lantas ingat. Ia pernah, setelah donor itu, memeriksakan diri ke rumah sakit: ada ”kutil” di kulit pahanya yang menghadap ke dalam. Ia ingin kutil itu dihilangkan.

Meindy pagi-pagi ke rumah sakit. Pukul 07.00 WIB. Mumpung masih sepi. Ia pede (percaya diri) saja: tanpa bikin janji. Ternyata, hari itu, dokternya datang agak siang. Tiga jam Meindy di ruang tunggu rumah sakit.

Besoknya Meindy batuk. Minum obat batuk. Tidak sembuh. Hari ketiga pinggangnya sakit luar biasa.
Meindy pun tes bersama istri: sama-sama positif. Salah satu dari tiga anak mereka juga positif. Itu pada 18 Juni lalu.
Mereka memutuskan isolasi di rumah.

Tapi batuk Novi tidak kunjung reda. Bahkan saturasinya turun tinggal 80. Mereka memang punya alat ukur tensi, temperatur, dan saturasi di rumah.

Mereka pun menyerah: mau masuk rumah sakit. Tapi tidak mau dijemput ambulans. Maka Meindy yang mengantarkan sang istri ke RS Santoso Bandung, Jawa Barat.

Setelah parunya difoto ternyata sudah sangat ”berkabut”. Langsung dimasukkan ICU ( Intensive Care Unit). Berbagai pengobatan dilakukan. Termasuk transfusi plasma konvalesen. Sampai pun ventilator invasif: tidak tertolong.

Apakah Novi punya komorbid? “Tidak ada,” ujar Meindy. “Hanya obesitas,” tambahnya.
Berat badan Novi memang naik terus. Sampai di atas 100 kg.

Berbagai upaya menurunkan badan tidak berhasil. Makan beras merah. Gagal. Hanya makan sayur dan buah, juga gagal. Dia juga pernah menuruti saran dokter dari India. Soal pengaturan makanan. Hasilnya: Novi diare.

“Novi itu, ibaratnya hanya minum air putih pun berat badannya terus naik,” kata Meindy. “Mungkin turunan. Mertua perempuan saya juga gemuk,” katanya.

Rupanya itu juga sesuai dengan hobi Novi: masak. Lihatlah instagramnya: @noviliahafsah. Ada 5.000 lebih foto yang diposting. Didominasi foto kue hasil masakannya. Novi suka masak apa saja. Terutama masakan Barat. Novi juga wanita yang bisa menyeimbangkan antara karir dan rumah tangga. Novi selalu menyempatkan diri masak untuk keluarga.

Dalam hal hobi itu sebenarnya Novi, kini, lagi bahagia-bahagianya. Empat bulan lalu mereka membeli kompor baru: empat tungku. Agar bisa masak lebih banyak dan lebih cepat.

Meindy agak terlambat bertemu Novi –untuk ukuran zaman itu. Meindy sudah berumur 31 tahun. Novi sudah dokter muda. Umur Novi tujuh tahun di bawah Meindy. Mereka dipertemukan oleh kakaknya.

Meindy seorang Akuntan lulusan STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) Jakarta yang terkenal itu. Lalu jadi pegawai negeri di Kementerian Keuangan. Ia sudah bertugas di berbagai daerah. Lalu mengaudit Telkom di Bandung. Saat itulah bertemu Novi yang hampir lulus dokter di Universitas Padjadjaran (Unpad).

Setelah dua tahun menjalani tugas wajib sebagai dokter, Novi melamar ke Biofarma. Tidak ada tanggapan. Setahun kemudian melamar lagi. Tidak ditanggapi. Sampai pada saatnya Meindy mendengar Biofarma mencari dokter. Meindy sendiri yang mengantarkan lamaran istrinya: diterima.

Sejak itu Meindy mengundurkan diri sebagai pegawai negeri. Ia tidak mau dipindah-pindah –pisah dari istri. Ia bisa mengajar. Ia senang mengajar. Ia pun mengajar di Universitas Parahyangan, Bandung.

Belakangan Meindy diminta menjadi Komite Audit di PT Pindad, ketika Sudirman Said menjadi dirut (direktur utama) di situ. Sudirman –mantan Menteri Energi Sumberdaya Mineral (ESDM)– tahu bahwa Meindy adalah akuntan yang tidak mau diajak kompromi. Dan memang, itulah prinsip hidupnya. Itu pula yang menjadi salah satu pertimbangan untuk mundur dari pegawai negeri.

Saat ini Meindy menjabat Komite Audit PT Garuda Indonesia. Komite itu melaporkan hasil kerjanya ke Dewan Komisaris Garuda.

Di Biofarma, Novi sangat berprestasi. Dia mendapat tawaran sekolah ke Australia. Tapi Novi memilih di Unpad saja. Dekat suami. Dia mengambil S-2 biomedis. Sesuai dengan keinginannya mendalami soal virus. Ini terkait dengan kebutuhan tenaga ahli di Biofarma –yang terkenal sebagai produsen vaksin di Indonesia.

Ketika ditawari S-3 di luar negeri Novi kembali memilih Unpad. Maka di Unpad pula Novi meraih gelar doktor. Juga di bidang biomedis.

Nama Novi terkenal di berbagai forum internasional. “Kalau ke Geneva dia sudah seperti pulang kampung saja,” ujar Meindy. Novi praktis terus berkeliling ke berbagai negara.

Dia begitu penting untuk Biofarma dan Indonesia. “Almarhumah sangat ramah. Elegan. Dipercaya berbagai lembaga internasional, terutama WHO (World Health Organization),” ujar Prof Dr Kusnandi Rusmil, ketua Tim Uji Coba Fase 3 Sinovac di Bandung.

Meski sering ke luar negeri, Novi tidak memakai pakaian bermerek. Mobil keluarga ini sama dengan mobil sejuta umat: Avanza. Anak-anak mereka sekolah ikut kendaraan umum. Setelah masuk kuliah baru dibelikan sepeda motor.

Tapi kalau libur Lebaran mereka sering ke luar negeri. Alasannya: menyiapkan wawasan anak-anak. Sering juga mampir dulu ke Makkah: Umrah.
Suami-istri ini sama-sama berdarah Minang. Sama-sama lahir di Padang, Sumatera Barat. Tapi Novi sudah lebih fasih berbahasa Sunda.

Novi bekerja lebih keras setahun terakhir. Tidak ada Sabtu atau Minggu. Tidak ada pula tanggal merah. Vaksinasi adalah misi besarnya.

Rasanya Novi sempat tahu hasil kerja kerasnya: Biofarma sudah berhasil memproduksi vaksin Sinovac di Bandung, 1,5 juta sehari. Novi pergi dengan membawa prestasi. (*)

Tags: disway
Previous Post

Berkas Korupsi Puskesmas Glugur Darat Medan P21 dan Dilimpahkan ke JPU

Next Post

Usai Aksi Jual, Saham Wall Street Diperdagangkan Lebih Tinggi

Related Posts

disway
Disway

Cium Kaki

Jumat, 7 November 2025 - 08:00
disway senin
Disway

Hati Robot

Kamis, 6 November 2025 - 08:00
disway
Disway

Hati Hitam

Rabu, 5 November 2025 - 08:00
disway
Disway

Ahlan Zohran

Selasa, 4 November 2025 - 08:00
disway-kamis
Disway

Hati Separo

Senin, 3 November 2025 - 08:00
disway-Minggu-780x470
Disway

Hati Nikah

Minggu, 2 November 2025 - 08:00
Next Post
Pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. Foto : Antara/Reuters

Usai Aksi Jual, Saham Wall Street Diperdagangkan Lebih Tinggi

BERITA POPULER

  • pemain-liverpool

    Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    684 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    672 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    664 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Harison Mocodompis Nakhodai Kanwil BPN Banten

    657 shares
    Share 263 Tweet 164
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.