INDOPOSCO.ID – Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) Lia G Partakusuma menuturkan, ada tiga provinsi yang mengalami kenaikan Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit (RS). Tiga provinsi tersebut, di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Data kami kenaikan BOR terjadi di 3 provinsi. Kenaikan BOR baik itu ruang biasa dan intensive care unit (ICU),” kata Lia G Partakusuma melalui daring, Senin (14/6/2021).
Menurut dia, kenaikan BOR tersebut sudah melebihi 60 persen. Bahkan ada RS di wilayah Kudus dilaporkan mengalami kenaikan BOR sampai 91 persen.
“Ini juga ditemukan di RS di Jawa Barat, Jawa Tengah dan RS di daerah lainnya,” ungkapnya.
Ia mengatakan, saat ini banyak RS yang kembali merubah tempat tidur biasa kembali ke konsep penanganan pasien Covid-19. Hal ini pernah dilakukan sebelumnya pada Desember 2020 lalu.
“Jadi tempat tidur yang dulu kita rubah menjadi konsep penanganan pasien Covid-19 pada Desember tahun lalu kita rubah menjadi tempat tidur biasa, karena angkanya turun. Tapi sekarang tempat tidur tersebut kita kembalikan lagi menjadi konsep penanganan pasien Covid-19,” terangnya.
Upaya lain RS, dikatakan dia, dengan melakukan skrining (upaya penanda risiko yang belum dikenal) . Hal ini agar RS tidak menjadi tempat penularan virus Covid-19. Pasalnya, saat ini jumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang terpapar Covid-19 juga meningkat.
“Ini (skrining) kami lakukan bukan hanya kepada pasien saja, tetapi juga tenaga kesehatan. Jadi kami juga melakukan skrining internal,” ujarnya.
“Dari hasil skrining internal ini, untuk menentukan nakes yang boleh bertugas dan tidak boleh bertugas di RS,” imbuhnya. (nas)








