• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Pakar: Pendidikan Harus Bisa Melihat Kelebihan Manusia

Redaksi by Redaksi
Minggu, 13 Juni 2021 - 21:30
in Nasional
Tangkapan layar Pakar aliansi kebangsaan Yudi Latif dalam diskusi yang dipantau di Jakarta, Ahad (13/6). (ANTARA/Indriani)

Tangkapan layar Pakar aliansi kebangsaan Yudi Latif dalam diskusi yang dipantau di Jakarta, Ahad (13/6). (ANTARA/Indriani)

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pakar aliansi kebangsaan Yudi Latif mengatakan pendidikan harus bisa melihat kelebihan manusia dibandingkan dengan mesin sehingga dapat bersaing pada era disrupsi.

“Peserta didik tak cukup dibekali kecakapan teknis, tetapi juga mampu menguasai cara kerja baru dengan kemampuan mendekap teknologi, bukan membuat diri mereka jadi mesin. Dengan teknologi, mereka memperoleh wahana untuk menemukan “rumah”, bukan menjerumuskannya ke “tempat pengasingan”,” ujar Yudi dalam talkshow kebangsaan yang diselenggarakan PPM Manajemen dengan tema “Pancasila sebagai Rambu Pengaman di Era Digital” yang dipantau di Jakarta, Ahad.

Dia menambahkan pada era disrupsi, maka segala sesuatu yang tak bisa didigitalisasi justru menjadi kian penting. Dengan artificial intelligence, big data dan connectivity, hal-hal yang bersifat teknis taktikal bisa dikerjakan mesin. Untuk peserta didik juga harus bisa melihat kelebihan manusia dibandingkan dengan mesin.

Yudi menambahkan pandemi COVID-19 telah memberikan pelajaran yang berharga bagi negara-negara dunia.

“Pandemi memberikan pandangan yang berbeda. Virus yang berasal dari Wuhan, menerpa negara berbeda maka reaksinya juga berbeda. Misalnya negara yang berada di dekat Wuhan, seperti Jepang dan Korea lebih memiliki ketahanan dibandingkan Amerika Serikat,” tambah dia.

Yudi menambahkan bahwa negara-negara yang memiliki modal sosial yang kuat lebih baik dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Peneliti transformasi strategi dan inovasi PPM Manajemen, Wahyu Tri Setyobudi, mengatakan Pancasila harus dirawat karena ibarat pohon yang baik, bibit yang baik, maka bisa jatuh ke tanah yang keras atau bisa jatuh di tanah yang subur.

“Kalau jatuh di tanah keras, pohonnya bisa hidup atau tidak? Ya bisa, tapi harus disiangi, diberikan humus, disirami, di situ ada usaha. Pancasila itu tidak take it for granted, dia selalu menghadapi tantangan dinamis yang datangnya itu dari lingkungan luar maupun dalam. Maka dari itu Pancasila itu harus dirawat dari hati yang tidak bersifat mekanistik,” kata Wahyu.

Wahyu menambahkan dalam merawat maka ada unsur emosionalnya karena ada keterlibatan hati di dalam merawat. Pancasila tanpa dirawat bisa tergerus oleh zaman. Melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila, diharapkan kemajuan teknologi tersebut membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia serta mendorong terciptanya masyarakat madani yang berperan penting dalam menciptakan Indonesia yang damai, aman dan tentram. (bro)

Tags: pakarpendidikanyudi latif
Previous Post

Pengumuman SBMPTN Senin Besok Pukul 15.00 WIB

Next Post

DPR: Pulangkan PMI dari Malaysia, Pemerintah Jangan Alasan Biaya

Related Posts

17625236179591079049490754136641
Nasional

Mentan Gugat Tempo Rp 200 Miliar, Kuasa Hukum: Untuk Pertanian

Sabtu, 8 November 2025 - 05:16
17625231512099170245923231019597
Nasional

Wakil Ketua DPR Minta Pesantren Direvitalisasi untuk Visi Indonesia Maju

Sabtu, 8 November 2025 - 01:11
IMG-20251107-WA0022
Nasional

Ini Kesaksian Siswa Soal Ledakan di SMAN 72, Terduga Pelaku Korban Bully

Sabtu, 8 November 2025 - 00:15
WhatsApp Image 2025-11-07 at 22.13.27
Nasional

Kapolri Sebut Senjata di Lokasi Ledakan SMAN 72 Mainan

Jumat, 7 November 2025 - 23:27
IMG-20251107-WA0023
Nasional

Kapolri Benarkan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Seorang Pelajar

Jumat, 7 November 2025 - 22:24
17625196861392104591743063021501
Nasional

Pelaku Peledakan di SMAN 72 Masih Menjalani Operasi di Rumah Sakit

Jumat, 7 November 2025 - 22:09
Next Post
DPR: Pulangkan PMI dari Malaysia, Pemerintah Jangan Alasan Biaya

DPR: Pulangkan PMI dari Malaysia, Pemerintah Jangan Alasan Biaya

BERITA POPULER

  • pemain-liverpool

    Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    684 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    674 shares
    Share 270 Tweet 169
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    672 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    664 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Harison Mocodompis Nakhodai Kanwil BPN Banten

    657 shares
    Share 263 Tweet 164
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.