INDOPOSCO.ID – Pemerintah Indonesia terus berusaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap kebutuhan vaksin dari luar negeri dengan mendorong produksi vaksin Covid-19 dalam negeri.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Menurut dia, hal ini perlu dilakukan jika berkaca dari embargo yang dilakukan India terhadap vaksin karena kasus Covid-19 melonjak. PT Bio Farma akan terus meningkatkan kapasitas produksi vaksin Sinovac mencapai 25 juta dosis.
“Dengan ditingkatkannya kapasitas produksi vaksin ini, kebutuhan vaksin dalam negeri akan tercapai,” kata Wiku dalam acara International Media Briefing, seperti dikutip dari kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (14/4/2021).
Selain itu, pemerintah juga terus mengakselerasi pengembangan vaksin dalam negeri. Secara bersamaan, kata dia, pemerintah juga terus mendiseminasikan informasi kepada masyarakat, tentang pentingnya vaksin untuk melindungi masyarakat dari terpapar.
“Sejauh ini pemerintah sudah 13,6 juta vaksin kepada masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Pemerintah juga terus memastikan bahwa program vaksinasi terus berjalan dengan baik sehingga masyarakat dapat terlindungi. Karenanya pemerintah terus mencukupi kebutuhan vaksin melalui skema kerjasama dengan sejumlah negara di dunia.
“Kita juga membuka peluang bagi pihak swasta untuk berpartisipasi dalam program Vaksin Gotong Royong yang telah ditutup pendaftarannya hingga tahap 2 oleh Kamar Dagang Indonesia (KADIN). Antuasias cukup tinggi dari perusahaan-perusahaan yang akan berpartisipasi. KADIN juga berencana untuk membuka lagi pendaftaran untuk tahap ketiga,” lanjut Wiku. (yah)








