• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Gaya Hidup

Pandemic Fatigue Harus Diatasi dan Butuh Kerja Sama

Redaksi Editor Redaksi
Selasa, 23 Maret 2021 - 00:23
in Gaya Hidup
Ilustrasi pandemic fatigue. Foto: Antara/Shutterstock

Ilustrasi pandemic fatigue. Foto: Antara/Shutterstock

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Demotivasi atau Pandemic fatigue untuk mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang dianjurkan karena rasa jenuh terhadap pandemi Covid-19 harus segera diatasi dan hal ini membutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.

Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Daisy Indira Yasmine SSos MSocSci mengatakan, masyarakat rentan mengalami pandemic fatigue akibat rasa jenuh yang tinggi terhadap situasi yang tidak menentu.

BacaJuga:

Ramah Lingkungan dan Tahan Cuaca: Pipa PPR Anti UV untuk Proyek Modern

Rahasia Kulit Glowing, Dimulai dari 3 Kebiasaan Sederhana di Rumah

BWH Hotels Indonesia Suguhkan Festive Season 2025 Paling Meriah dengan Beragam Tema Unik di Seluruh Properti

Masyarakat yang awalnya patuh dan waswas tertular virus corona secara bertahap mulai santai dan cuek terhadap protokol kesehatan. Hal ini tentunya akan berakibat pada naiknya angka kasus Covid-19 yang kini mulai menurun.

Untuk menghadapinya, diperlukan regulasi yang berfokus pada manusia atau masyarakat, melakukan penelitian dan pengumpulan data untuk membuat kebijakan sesuai dengan kelompok sasaran, jadi tidak dipukul rata.

“Semua kebijakan berbasis data/riset, tidak bisa pukul rata harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Misalnya utk lansia bagaimana, untuk kaum muda bagaimana media komunikasi yang tepat,” ujar Daisy dalam acara virtual “Refleksi Setahun Pandemi: Masyarakat Semakin Abai atau Peduli”, Senin.

Untuk menghindari pandemic fatigue, anggota masyarakat juga harus dilibatkan dalam mencari solusi atau merancang kebijakan, bukan hanya sekadar sebagai obyek yang harus patuh.

Selain itu, menurut Daisy harus ada perubahan gaya hidup, perubahan perilaku serta sistem nilai baru yang disesuaikan dengan pandemi.

“Kita harus open untuk berubah, yang penting juga adalah bagaimana manusia tetap bisa menjalankan kehidupan sehari-hari tapi mengurangi risiko tertular dan kebijakan tidak bisa ekstrem, memahami kesulitan hidup yang dihadapi anggota masyarakat,” kata Daisy.

Sementara itu, pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi ketahanan sebuah keluarga, hal ini terkait dengan masalah ekonomi, sosial, masalah relasi antar anggota keluarga, perubahan peran, tumbuh kembang anak serta masalah fisik dan mental.

Untuk membangun ketahanan keluarga, fokus tidak hanya sekadar beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, tapi juga untuk tumbuh menjadi keluarga yang kuat.

“Kurangi sumber beban yang negatif atau stressful, memikirkan aktivitas anak, memberi jeda agar tidak hanya belajar, tambah hal-hal yang positif, bangun relasi yang suportif. Tetap berinteraksi online juga mengurangi pandemic fatique,” ujar Daisy dilansir Antara.

Selain itu, sebisa mungkin untuk memberikan ruang pada kemampuan masing-masing individu, khususnya dalam hal skill managing daily life. Tujuannya agar keluarga semakin kuat dan berdaya di masa pandemi. (aro)

Tags: coronacovid19Fatiguepandemi
Berita Sebelumnya

Koran INDOPOSCO dan All England

Berita Berikutnya

Tak Diminati Siswa, Perpustakaan Sekolah Seperti Gudang Buku

Berita Terkait.

WhatsApp Image 2025-12-04 at 14.03.20
Gaya Hidup

Ramah Lingkungan dan Tahan Cuaca: Pipa PPR Anti UV untuk Proyek Modern

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:35
glowing
Gaya Hidup

Rahasia Kulit Glowing, Dimulai dari 3 Kebiasaan Sederhana di Rumah

Kamis, 4 Desember 2025 - 13:02
hotel
Gaya Hidup

BWH Hotels Indonesia Suguhkan Festive Season 2025 Paling Meriah dengan Beragam Tema Unik di Seluruh Properti

Kamis, 4 Desember 2025 - 11:12
AS-HOTEL
Gaya Hidup

All Sedayu Hotel Kelapa Gading Siap Guncang Malam Tahun Baru dengan Tema “Rocking The Future”

Kamis, 4 Desember 2025 - 10:52
WhatsApp Image 2025-12-03 at 21.28.02
Gaya Hidup

Keramahan Jungwoo Menjadi Kenangan Tak Terlupakan Bagi Netizen

Kamis, 4 Desember 2025 - 02:17
WhatsApp Image 2025-12-03 at 21.32.56
Gaya Hidup

(G)I-DLE Umumkan Daftar Kota Tur Dunia 2026 Bertajuk ‘SYNCOPATION’

Kamis, 4 Desember 2025 - 01:14
Berita Berikutnya
Tak Diminati Siswa, Perpustakaan Sekolah Seperti Gudang Buku

Tak Diminati Siswa, Perpustakaan Sekolah Seperti Gudang Buku

BERITA POPULER

  • hujan

    Hujan dan Banjir Kader KB Asahan Tetap Antar MBG 3B

    812 shares
    Share 325 Tweet 203
  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, Jakarta Siagakan Personel dan Peralatan

    747 shares
    Share 299 Tweet 187
  • Epy Kusnandar Meninggal, Cecep hingga Ujang Preman Pensiun Beri Doa dan Penghormatan

    709 shares
    Share 284 Tweet 177
  • Bogasari Pabrik Tangerang Tambah Kapasitas Produksi

    671 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    795 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.